18. Trap

5.3K 795 117
                                    


Hai guys!
Ada yang rindu akooh?
Ada yang tungguin akooh?

Ini partnya seribu word lebih sih tapi gak cukup untuk menjelaskan apa yang terjadi pada Gita selama author berlebaran😂


So aku memaklumi kalau kalian kurang puas.

Ini aku update supaya kalian tahu kalau aku masih hidup dan alhamdulillah dalam keadaan sehat.
.
.
.
Bagaimanapun, happy reading cendolkanji

Hari ini adalah hari terakhir semua anggota KKN yang di sebar keseluruh desa yang telah ditentukan akan ditarik kembali alias masa KKN telah berakhir. Semua teman-temannya pada sibuk bebersih dan mengepaki barang-barangnya.

Kalau ditanya bagaimana KKN-nya? Aman nyaman dan terteram kah? Oh buang jauh-jauh pikiran itu. Gita dan Viola bahkan sukses mematahkan dua spatula dan membuat satu panci gosong. Thanks to kecerdasan mereka dalam memasak dan juga bertengkar. Rasa-rasanya teman-teman sekelompoknya sudah bosan untuk melerai pertikaian antara dirinya dan si bibir ungu.

Tapi sekarang bebas! It's time to go home!

"Nelpon siapa sih? Pacar ya?"

Gita menggeleng pelan. Rifki datang-datang sudah duduk di sampingnya  dengan segelas kopi hitam pekat dan juga rokok yang terselip di kedua bibirnya.

"Mau rokok?"

Mendapat tawaran itu membuat Gita memutar bola matanya malas. Kemon! Siapa yang jamin kalau pacar di sebrang sana tidak tau kalau-kalau dia merokok lagi.

Si Rifki ini bikin pengen aja!

"Eh batang terakhir tuh!"

Tanpa melirik kearah Rifki, Gita dengan sadis mengambil dan menginjak rokok yang katanya batang terakhir itu.

"Rifki lo gak tau yah bahaya merokok? Merokok dapat menyebabkan serangan jantung dan gangguan untuk janin. Lo tau gak kalau lo merokok itu adalah cara membunuh diri secara perlahan, tau gak lo?"

"Eh Markonah, lo juga perokok ye. Seharusnya lo nasehatin diri sendiri. Apalagi lo perempuan, tabu tau lihat cewek ngerokok. Rasanya gue yang laki jadi kurang laki tau gak"

Gita menjentik dahi mulus milik Rifki keras. "Kalau di nasehatin itu denger, jangan ngeles. Lagian gue lagi otewe berhenti ngerokok kok. Pacar gue marah soalnya"

"Lah lo udah punya pacar? Terus pacar lo tau lo merokok? Kapan?"

"Lo kata gue kayak lo yang jomblo?" Jawaban Gita yang satu ini menusuk tepat di ulu hati.

"Seingat gue sih gue kedapatan merokok dua kali sama dia. Satunya sebelum jadian, satunya lagi setelah jadian"

Rifki mengangguk pelan dan menyeruput kopinya. "Emang pacar lo siapa?"

"Lo kenal kok"

"Oh ya? Siapa? "

Lagi, Rifki meneyeruput kopinya dan mengernyit saat ampas kopi ikut terjun bebas turun ke kekerongkongan.

"Pak Pandu"

Uhuk!

Gita hanya nyengir saat melihat Rifki yang wajahnya sudah memerah karena tersedak.  Tanpa minat membantu Gita hanya menepuk pundak Rifki sekali lalu pergi.

Langkah kakinya menuntun ke arah masjid dan memilih duduk di anak tangga ke lima. Keningnya berkerut saat panggilannya untuk Dion tidak terhubung. Tumben sekali.

Loves Dawet Book 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang