10. Jambak vs Tendang

6.7K 912 175
                                    

Hai readersku yang tercintah.
Ternyata pas liat Vote udah 400 aja jadi gue langsung cepet2 ngetik nih buat tepatin janji. Padahal kan niatnya mau bertapa lama gue kalau Vote-nya gak nyampe.

Ini udah panjang loh yah, udah 150K word. Tapi no edit-edit, so kalau ada keanehan harap dimaklumi.

Nah syarat supaya gue cepat up lagi nambah nih, mesti 500 vote dan banyak komen ok?

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang melaksanakan. Ingat jangan keluar rumah, gak boleh ngumpul2.

Dan selamat buat kalian yang udah berumah tangga sehingga punya imam buat shalat tarawih.

Dan buat kalian yang sendiri, tenang kmu bukan satu-satunya. Akupun begitu😭😭

"Saya tidak ciuman sama Kirana. Kamu harus tau itu"

"Bapak pikir saya mudah di tipu. Mata gak pernah bohong Pak. Kalian berduaan di ruangan terus duduknya pangku-pangkuan habis itu lanjut ciuman. Bapak tuh sebenarnya serius sama saya gak sih?"

"Anggita... Kamu salah paham"

"Tau ah, saya tuh lagi malas banget lihat bapak"

"Oke kalau kamu tidak mau lihat saya untuk saat ini, tapi please beri saya nomor kamu yang baru biar saya bisa hubungi kamu"

"Ih ngapain hubungin saya? Sana hubungin aja Viola, Viola kayaknya lebih butuh perhatian bapak deh" kata Gita dengan judes level lima.

"Kok jadi Viola sih?"

"Ya iyalah, setelah dapat ciuman  dari Kirana sekarang bapak malah dekat-dekat sama Viola. Saya ingat kali waktu di awal-awal saya pernah ciduk bapak lagi cipokan sama dia"

"Hushh languange, lagian itu masa lalu. Saya gak ada apa-apa sama Viola. Kamu saja yang lagi cemburu makanya marah-marah terus" Pandu sengaja memancing Gita dan kayak ikan dikasih umpan akhirnya Gita terpancing.

"Idih!! Siapa yang cemburu? Gak ada yah! Haram hukumnya masih cemburu sama mantan. Iyu!" Sungut Gita berapi-api

"Kita belum resmi putus loh"

"Kita itu udah putus loh Pak"

"Saya belum setuju kita putus. Dan kayaknya tidak akan setuju. Jadi selama disini jangan flirting sama cowok lain"

"Ih mau-mau saya lah Pak. Saya kan cantik, tanpa saya flirting-flirting juga cowok pada tertarik sama saya"

"Ck, kamu tuh bawel sekali. Mana nomor kamu"

"Tanya google sana"

"Anggita!"

"Panduwinata!"

Setelah menyebut nama masing-masing dengan emosi mereka kini saling menatap tajam.

Sampai akhirnya Pandu menghela napas tetapi tangannya yang didalam ember bergerak mengusap muka Gita dengan cepat sampai muka pacarnya yang minta putus itu licin karena busa.

"Pak!!!"

Pandu tertawa melihat Gita yang wajahnya memerah karena marah.

"Saya mau pulang sama dosen yang lain. Jangan rindu"

Gita yang baru saja ingin membalas keusilan Pandu akhirnya berhenti. Apa katanya tadi? Jangan rindu? Ugh! Kaum Dilan banget. Jingin rindi, cih!

"Jangan pernah minta putus atau berkata putus karena kita belum putus. Kita masih dalam hubungan spesial. Ok? Kalau kamu masih beranggapan kita sudah putus itu artinya kamu sedang minta dilamar. Dan saya akan dengan senang hati melamar kamu ke orang tua kamu. Mengerti?"

Loves Dawet Book 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang