"Oh ka Bright? Kenapa ponselku ada padamu?"
Bright yang terkejut segera menetralkan ekspresinya, saat Love mendapatinya memegang ponsel gadis itu sambil tersenyum.
"Kau sudah selesai mandi? Aku mau mandi juga."
"Jangan habiskan sabun cairku. Aku heran kenapa kau suka sekali memakai sabun cair anak perempuan."
Bright hanya terkekeh. Ia juga ingat kalau ia sering menghabiskan sabun cair milik ibunya, hanya karena wanginya yang lembut. Dan Bright sangat suka wewangian lembut.
"Oh ya, tadi Win meneleponmu, katanya dia ada urusan denganmu."
"Benarkah? Pasti hal penting."
Bright terdiam. Pikirannya mulai menjelajah berbagai tempat-tempat diotak lalu berhenti ke satu titik. Ia benci jika benar terjadi sesuai pikirannya.
Bright yang tak kunjung pergi mandi mengundang tanda tanya Love saat melihat lelaki itu terpatung melamunkan sesuatu.
"Kak, jadi mandi tidak?"
Bright tersadar langsung mengangguk pelan, "Ya? Oh, sekarang."
Love tersenyum memaklumi. Sudah pasti yang dipikirkan Bright cuma satu hal..
"Tenang saja, aku tidak suka padanya kok."
Bright mengerjap. Kemudian ia pergi sambil tersenyum sumringah. Setidaknya ia tahu jawaban gadis itu..
Win.chic
Aku meneleponmu, berharap kau yang mengangkatnya tapi yang kudapati malah dia. Bagaimana bisa itu terjadi??Luvveruk
55555 aku tadi sedang mandi. Mungkin karena ia mendengar nada panggilan jadi dia yang mengangkatnyaWin.chic
Kau sedang mandi??? Kenapa ia bilang padaku kalau kau ada diluar????Luvveruk
Oh, ya, benar aku tadi diluar, lalu aku pulang dan langsung mandi..Win.chic
Ini sedikit memusingkan, tapi yasudah lah..
Apa kau sudah mengerjakan tugas?Luvveruk
Aku baru saja akan mengerjakannya 555
Bagaimana denganmu?Win.chic
Aku juga baru akan mengerjakannya 5555 ayo bikin tugas bersama-sama!
Kalau ada yang sulit, kita saling tanya. Jangan sungkan oke? *stiker tersenyum manis*Luvveruk
Oke! Ayo kerjakan! Fighting!Win.chic
FIGHTING!
Read.
Love meletakkan kembali ponselnya.
Win orang yang baik, tak heran Bright pernah menyukainya.
Tidak.. bahkan sampai sekarang Bright masih menyukai teman sebangkunya itu.
Tapi sampai kapan Win akan lupa pada kakak sepupunya itu?
Apa cerita kedua lelaki itu akan berakhir dimasa sekarang?
Love tidak buta. Ia tidak bodoh. Ia jelas-jelas tahu dan bisa melihat kalau teman sebangkunya itu menyukainya.
Rasanya ia ingin menjelaskan yang sebenarnya pada Win segera, sebelum ia menyukai lelaki itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nineteen • [Bright×Win]
Fanfic[END] - Semua bermula saat Win yang tak sengaja masuk ke gedung Club Sepak Bola.. [Bright×Win] 6#brightwin - 19/08/20 1#clown - 10/02/21 1#raikantopeni - 10/02/21 ©2020