Bright berlari kencang dari kantin menuju kelas Win. Ia panik setengah mati setelah kekasihnya tak sadarkan diri usai mengikuti praktek kimia dikelas.
Setelah sampai, tanpa gerakan tambahan, ia langsung menggendong Win dipunggungnya.
Tanpa memedulikan pertanyaan orang-orang, ia tetap membawa lelaki itu ke tempat tujuan- UKS.
"Bagaimana bisa ia pingsan?" tanya Bright pada Love dan Racha yang sedang mengekorinya sedari tadi.
"Aku juga tidak tahu, kak. Ia tiba-tiba terjatuh begitu saja." jawab Love. Ia pun sama dibuat bingung.
"Mungkin dia kelelahan? Atau sedang sakit?" tambah Racha.
"Mungkin saja. Karena sejak masuk kelas tadi, wajahnya tampak murung, seperti tidak ada semangat belajar."
Bright yang mendengar itu seketika dibuat mengingat kembali kejadian tadi pagi saat ia menjemput Win. Katanya, Win bermimpi hal buruk, dan Bright yakin hal itu yang menyebabkan lelaki manis itu menjadi sakit.
"Kalian boleh pergi." usir Bright secara halus, sepertinya ia ingin ada ruang untuk berdua dengan Win saja hari ini.
"Baiklah. Kalau kau butuh apapun, tolong kabari kami." baik Love dan Racha kini meninggalkan Bright yang duduk frustasi disamping Win, sambil memegang tangan lelaki itu.
"Aku tidak tahu kalau mimpi burukmu itu bisa membuatmu seperti ini."
"Kalau bisa meminta, aku akan minta mimpiku dan mimpimu ditukarkan. Biar aku saja yang merasakan mimpi buruk setiap hari dan kau merasakan yang indahnya."
"Aku ini bodoh sekali. Seharusnya aku terus memaksa Win untuk makan siang tadi." Love memukul pelan kepalanya, merutuki kesalahannya.
"Jangan menyiksa diri. Kau sudah melakukan hal yang benar." Racha, menarik tangan Love menjauh dari kepalanya sendiri.
"Bright pasti membenciku."
"Hey," Racha membetulkan duduknya lalu menatap Love intens, "Itu bukan kesalahanmu. Kau sudah membujuk Win tapi dia tetap bersikukuh tidak mendengarkanmu, kan?" Love mengangguk ragu. "Jadi jangan khawatir. Kalau Bright memarahimu aku yang akan balik memarahinya."
Senyum Love perlahan-lahan merekah. "Nah itu lebih baik."
Merasa bersyukur memiliki Racha sebagai teman yang baik dan terus membantunya untuk berpikir positif."Sekarang kembali ke kelas. Kau masih ada praktek kan?"
Love mengangguk. Lalu keduanya pun menuju kelas gadis itu.
"Nggg.." Win terbangun. Matanya mengerjap beberapa kali, mencoba bertoleransi dengan lampu terang diruang itu.
Tangannya pun terasa berat, seperti ada tumpuan benda besar disana. Diliriknya tangan kanannya, ada genggaman seseorang dengan kepala diatasnya.
Itu Bright. Batin Win.
Ia tersenyum kecil. Senang dengan kehadiran pacar disaat ia sedang merasa sakit.
Atensinya kemudian beralih ke segala sudut ruangan, mencari tahu dimana ia dan Bright berada saat ini.
Oh, UKS ternyata. Lagi, ia hanya membatin. Belum ingin berbicara.
Namun tak lama perutnya berbunyi, menandakan ia tengah lapar sekarang. Dan ia kembali mengingat hal bodoh dimana ia menolak ajakan Love untuk makan dikantin.
Bukan hanya itu saja..
Pesan singkat dari mamanya yang ia baca sebelum istirahat makan siang, semakin memperburuk moodnya. Sehingga ia merasa wajar kalau nafsu makannya hilang begitu saja disaat tubuhnya membutuhkan nutrisi.Ia hanya belum siap. Seharusnya belum saatnya. Tak lupa ia membalas pesan mamanya, meminta agar memperpanjang waktu dari ketentuan sebenarnya. Namun yang diterima adalah penolakan mentah-mentah. Yang artinya ia harus bersiap dari sekarang.
Bulan depan menjadi penentuan kenaikan kelas sekaligus menjadi penentuan ia menepati janjinya pada kedua orangtuanya. Artinya, tak lama lagi ia dan Bright akan berpisah.
Ia kembali menatap Bright sayu. Seperti belum rela- ralat, tidak rela. Demi apapun ia tidak ingin meninggalkan lelaki itu.
Perlahan matanya memanas diikuti dengan bulir-bulir yang jatuh dari pelupuk. Tubuhnya pun ikut bergerak gelisah. Semakin dipikir semakin membuatnya sakit. Tapi apa mau dikata, keadaan tidak akan berubah.
•
Gue tau gue telat, tapi selamat menjalankan puasa bagi yang menjalankannya🙌🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Nineteen • [Bright×Win]
Hayran Kurgu[END] - Semua bermula saat Win yang tak sengaja masuk ke gedung Club Sepak Bola.. [Bright×Win] 6#brightwin - 19/08/20 1#clown - 10/02/21 1#raikantopeni - 10/02/21 ©2020