MISSION
Mataku mengerjap. Dinding putih menyambutku. Bau obat-obatan sudah mendatangi batang hidungku dan masuk ke sana. Mataku mulai menyelidiki isi seluruh ruangan. Dan tiba pada seseorang yang menggenggam tanganku. Dia tertidur. Aku mulai mengambil tanganku yang sudah ia pegang saat ia masih terbangun hingga kini tertidur pulas terasa sedikit kesemutan.
"Kamu sudah bangun?" Tanyanya setelah merasakan tanganku yang aku ambil dari genggamannya. Aku merasa aneh setelah memotong perkataannya waktu itu. Dia berada di sampingku dan menggenggam tanganku erat
"Kenapa Chanyeol Oppa ada di sini?" Tanyaku panik
"Tenang. Aku hanya ingin menjengukmu dan tidak akan menanyakan perihal apapun tentang hubungan kita ataupun hubunganmu dengan orang lain" Chanyeol menggebu sementara aku hanya terdiam
"Aku ingin kamu cepat sembuh, Wendy-ssi" Lanjutnya dengan wajah sedikit memelas karena khawatir kepadaku, kurasa atau bisa juga karena dia tidak bisa mengetahui jawabanku atas pertanyaannya waktu itu
Saat Chanyeol masih menggenggam tanganku, seseorang membuka pintu kamarku. Itu Nenek dengan perawatnya yang selalu menemaninya
"Nenek!" Panggil kita berdua bersamaan. Chanyeol menjauh dariku dan membuat jarak denganku agar Nenek bisa mendekat kearahku. Senyum Nenek nampak begitu bahagia tergambar jelas di wajahnya
Nenek kenapa?!
"Wendy, bagaimana? Sudah lebih baik?" Pertanyaannya seperti kode untuk membuat Chanyeol mulai mendekati pintu lalu ia pamit meninggalkan aku dan Nenek saja karena perawatnya hanya menunggu di luar ruangan
"Aku baik, Nenek! Kakiku hanya terkilir, dengan istirahat sebentar aku yakin pasti segera sembuh" Senyum menemani perkataanku
"Baguslah" Senyum juga terpampang di sana
"Tapi, Nenek" Perkataanku terjeda seakaan mencari persetujuan dari orang yang aku ajak berbicara yang sedang memandangi bunga indah dari Chanyeol di atas meja tadi
Setelah Nenek menoleh kearahku dengan tatapannya yang menyejukkan walau sudah ada keriput di wajahnya, namun masih cantik dengan make up tipis di wajahnya
"Aku ingin bertanya sesuatu kepada Nenek. Ini perihal mimpiku di setiap malam setelah mengenakan cicin hijau kado dari D.O Sunbaenim dan aku pikir Nenek mengetahui sesuatu tentang"
"Itu" Perkataanku setelah aku jeda karena ada sedikit rasa tidak yakin bahwa Nenek akan menjawab pertanyaanku. Ternyata aku salah. Nenek menjawab pertanyaanku dengan senang hati
"Iya. Aku tahu. Kamu pasti kebingungan dengan situasimu saat ini. Aku datang juga mempunyai tujuan spesial. Aku datang untuk memberikan kamu petunjuk besar untuk hal-hal aneh yang terjadi di setiap mimpimu." Nenek menjeda perkataannya, namun aku masih antusias mendengarkannya
"Kamu datang dalam masa itu sebagai seorang Ratu disana. Tidak hanya itu, disana juga ada orang yang kamu kenal di masa ini. Mereka juga sama sepertimu, mereka adalah reinkarnasi dari orang-orang yang kamu temui tetapi bedanya di masa kini orang yang kamu kenal sudah mengalami perbedaan tujuan dengan mereka yang terdahulu" Ketika mendengar penjelasan Nenek bagian ini, aku merasa ada yang aneh
"Jadi, Ratu memiliki tujuan yang sama denganku, Nek?"
"Iya. Kamu memang ditakdirkan untuk menyelesaikan beberapa hal yang dulu belum diselesaikan oleh Ratu. Dan pada kenyataannya, kamu memang cocok dengan Ratu"
KAMU SEDANG MEMBACA
BREATH ; WenYeol
FanfictionMataku menatap cincin hijau di atas meja itu sambil meneguk air sontak menarik kembali memori dari tidurku semalam dengan berjuta tanda tanya. Aku terbangun dengan mengenakan hanbok. Kenapa banyak orang di luar yang berbicara dengan formal seolah-ol...