Chapter 19

198 32 3
                                    

NEW PROBLEM

Langkah kakiku lemas mengikuti pengawal istana. Tak lama, pintu terbuka dengan keras terlihat Raja di sana. Ekspresinya terlihat sangat marah seperti tak akan ada yang bisa menghalanginya menemui Ayahnya itu

"Hentikan!" Teriakannya sekaan tahu keadaanku yang akan dibawa ke penjara istana. Ia mendekat kearah Ayah mertua perlahan

"Ayah lupa?" Kalimatnya terjeda

"Aku Raja di negara ini! Kembalikan Ratu ke kamarnya!" Perintahnya menyelesaikan permasalahanku ini. Aku tidak mengerti kelanjutannya karena Chanyeol, oh maksudku Raja menyuruhku kembali ke tempatku.

Aku khawatir, tingkahku ini bisa membuatnya mendapatkan permasalahan besar. Bagaimana tidak, ia adalah seorang Raja yang memegang negara ini.

Bagaimana bisa aku ceroboh sekali?

Dayang Yongja memanggilku untuk masuk ke kamar karena saat itu hari sudah mulai larut. Angin malam makin terasa di kulitku, namun aku ingin menemuinya. Aku, seorang Ratu jelas aku ikut bertanggung jawab atas beberapa hal seperti ini dengan begitu aku bisa ikut andil dalam pemerintahan ini. Dayang Yongja memanggilku lagi setelah melihatku beranjak pergi menemui Raja. Aku melangkah tergesa-gesa turun menuju pintu gerbang yang bisa langsung menuju tempat Raja. Tak kusangka ternyata ada seseorang disana. Aku menabraknya, namun aku yang akan terjatuh. Dia segera menangkapku. Itu Raja. Astaga!

"Yang Mulia" Teriakku sambil mencoba melepaskan diri dari genggamannya. Namun, tangan ini ditarik kembali. Kini, aku berada dalam pelukannya. Aku mendengar perkataanya

"Syukurlah! Kamu baik-baik saja" Suaranya berat namun terasa begitu lembut saat kini ia mengkhawatirkan keadaanku

"Terima kasih, Yang Mulia sudah menyelamatkan aku" Ungkapku yang masih dalam pelukannya, aku mencoba melepas pelukan ini karena aku merasa malu di sana ada dayang dan kasim yang masih melihat kami berdua berpelukan seperti ini

"Ini sudah larut. Jangan dilepaskan, nanti kamu kedinginan" Ucapnya santai. Aku mulai berfikir jika dia sedikit aneh. Waktu itu ia sangat dingin kepadaku, namun kenapa sekarang ia baik seperti ini?

"Cepatlah tidur! Ini sudah larut!" Perintahku setelah ia melepaskan pelukannya, karena aku ingin cepat-cepat berpisah dengannya agar aku tidak merasa malu

"Aku? Tidur? Tidak. Aku ingin pergi keluar. Kamu mau ikut?" Wajahnya menunjukkan rasa bahagia disana

"Kemana?" Tanyaku penasaran pasalnya ini sudah malam dan dia seorang Raja mana mungkin berkeliaran di desa malam-malam, itu akan membahayakan keselamatannya

"Aku dengar ada penyelenggaraan festival di desa. Aku akan pergi kesana, kamu mau ikut?" Tanyanya sambil menunjukkan senyumnya yang aku rasa paling bahagia daripada senyumnya selama ini

"Aku suka festival. Aku ikut" Jawabku bersemangat. Walau aku malu jika berada di dekatnya, tetapi aku suka festival. Ada begitu banyak berbagi kebahagiaan dan ada banyak makanan. Lalu diperjalanan kembali menemuinya, aku mulai menyadari bahwa aku seperti anak kecil tadi di hadapannya.

"Apa kamu siap?" Tanyanya sambil menggandeng tanganku meninggalkan istana dengan satu pengawal Raja di belakang kami namun jaraknya cukup untuk membuat ia tidak mendengar percakapan kita

BREATH ; WenYeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang