LAST
Hari berganti hari. Tak terasa satu minggu sudah aku lewati bersama Sunjae. Aku memutuskan memberinya nama Sunjae karena tetap ada Sun disana dan juga Jae yang berarti pesona. Aku ingin menunjukkan bahwa dia adalah cahaya bagi negara ini dan memiliki pesona yang baik.Aku sedang menggendong Sunjae di depan pintu istanaku alasannya jalanan yang akan dilewati Raja tidak jauh dari istanaku jadi, kemungkinan Raja akan mampir ke istanaku dulu sebelum ke istananya. Jelas. Dia pasti akan melihat Sunjae dulu. Sunjae bergerak kegirangan ketika aku mengatakan jika kita akan menjemput Ayahnya. Dia banyak bergerak seperti Raja di masa depan. Chanyeol. Hahaha. Dia seseorang yg hyperaktif. Dia punya banyak kesibukan. Selama aku menjadi pacarnya dulu, dia tidak pernah terlihat diam saja.
Apa kabarnya?
Otakku kembali memikirkan keadaan Chanyeol. Aku merasa sudah terlalu lama di masa ini dan mendampingi Chanyeol di masa lalu bersama seseorang yang kini sudah menjadi penerusku. Aku sempat teringat sesuatu. Aku berada di masa ini dengan orang-orang yang sudah aku kenal baik di masa depan.
Apa Sunjae juga seseorang yang aku kenal di masa depan?
Lamunanku tergoyahkan dengan panggilan Dayang Yongja. Dia ingin aku untuk masuk ke dalam istana karena dia fikir Sunjae sudah cukup terkena sinar matahari yang mungkin bisa saja terlalu panas untuknya. Tanpa terfikir untuk menyangkal, aku hanya terfikir jika Sunjae memang terkena panas terlalu lama. Dia kini sedang mengerjap-erjapkan mata kecilnya. Sungguh lucu. Astaga.
Apa benar dia anakku?
Tak lama kemudian Sunjae sudah tertidur setelah aku masuk. Tetapi Raja tidak kunjung datang padahal ini sudah waktunya dia sampai.
Apa ada sesuatu terjadi kepadanya?
Lamunanku kembali terpecah setelah Dayang Yongja meneriakan seseorang yang aku kenal. Dia Kang Yong Min. Aku membiarkan dia masuk. Aku bertanya-tanya dia kemari setelah waktu itu dia memberiku informasi yang mengejutkan.
"Maaf, jika saya mengganggu waktu Yang Mulia" Permintaan maaf sebagai pembukanya
"Iya, tidak apa-apa. Ada keperluan apa?" Tanyaku langsung pada point terpentingnya.
"Saya minta maaf sebelumnya, Ratu. Saya tidak mengatakannya waktu itu." Perkataannya berhenti seperti otakku yang tiba-tiba tidak bekerja dan mulai bingung dengan apa yang ia katakan
"Sebenarnya waktu dulu saya ingin menemui Ratu bukan hanya ingin memberitahukan perihal misi Ratu, tetapi juga ingin mengatakan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi kepada Anda." Lanjutnya sedikit gelisah
"Lanjutkan!" Perintahku karena ada perasaan tidak enak dalam perkataannya tadi.
"Waktu itu selain saya melihat anda harus menjalankan misi bersama Raja, saya juga melihat jika-" Perkataannya terhenti karena ragu. Wajahnya tampak begitu ragu untuk mengatakannya. Itu membuatku mulai geram.
"Katakan!" Perintahku sedikit keras karena aku tak ingin ia membuat semakin kebingungan dengan apa yang akan ia katakan sebenarnya.
"Maafkan aku, sebenarnya waktu itu saya juga melihat bahwa Raja akan dibunuh oleh seseorang" Kata dibunuh sontak membuat mataku berkaca-kaca seolah pertanda jika ia tak kunjung kembali ke istana ini adalah nyata jika ada sesuatu terjadi kepadanya.
"Siapa? Siapa yang membunuhnya?" Teriakku karena rasa tidak terima akan hal itu terjadi.
Dia belum melihat Sunjae. Tolong biarkan dia hidup!
Tak lama sebelum Kang Yeong Min menjawab pertanyaanku, terdengar Dayang Yongja berteriak dan ada seseorang yang membuka paksa pintuku. Mataku tertuju kepadanya. Dia pimpinan pasukan Jepang. Dia berbicara seolah menberikan isyarat kepada pasukannya. Kemudian Dayang Yongja membantuku berdiri dan beberapa pengawalku yang masih hidup mendampingiku. Kang Yeong Min yang berada di sampingku mengeluarkan pernyataan dengan raut kesedihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BREATH ; WenYeol
FanfictionMataku menatap cincin hijau di atas meja itu sambil meneguk air sontak menarik kembali memori dari tidurku semalam dengan berjuta tanda tanya. Aku terbangun dengan mengenakan hanbok. Kenapa banyak orang di luar yang berbicara dengan formal seolah-ol...