14|Missunderstanding

273 39 63
                                    

YUHUUU
HAPPY READING

***

Liu Chin mengerjapkan matanya ketika cahaya matahari menembus masuk kamarnya. Diambilnya selimut untuk menutupi wajahnya.

"Ma... Tutup gordennya aku masih ngantuk."

"Baobei... Ini udah siang dan kamu masih mau tidur? Tidur jam berapa kamu semalam?" Liu Chin langsung terperanjat bangun mendengar suara Chengxin.

"Eh... Kau ngapain ada disini?" Liu Chin mengucek matanya memastikan orang yang ada di kamarnya adalah Chengxin.

"Jemput pacar aku, dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jemput pacar aku, dong. Makanya liat udah jam berapa? Kamu masih goleran aja di kasur, udah kayak babi."

Liu Chin menatap jam wekernya dan benar sudah jam 10. Namun, dirinya masih belum bersiap-siap.

"Ya udah, kamu tunggu diluar aja dulu, aku mau siap-siap dulu."

Chengxin mengangguk kemudian keluar dari kamar Liu Chin. Chengxin langsung terkejut menemukan mamanya Liu Chin yang berada di depan pintu.

"Tenang... Tante ga dengar apa-apa kok. Hihi..."

Chengxin menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Liu Chin lagi siap-siap dulu, Tante."

"Ya udah kamu tunggu di ruang tamu aja dulu. Oh, iya kamu udah sarapan belum?"

"Sudah kok, Tante."

"Ya, udah Tante tinggal dulu ke dapur, ya?"

"Ya, gapapa, Tante."

Butuh waktu satu jam Chengxin menunggu kekasihnya bersiap-siap. Hingga kini Liu Chin sudah siap dengan kaos hitam polos dan celana jeans. Rambutnya ia ikat rapi dengan make-up tipis. Sederhana, namun terlihat cantik dimata Chengxin.

"Ayo!"

"Yok! Pamit sama mama kamu dulu."

"Udah," ucap Liu Chin yang segera menarik tangan Chengxin untuk segera bangun.

"Eh?"

Mama Liu Chin muncul dari arah dapur. "Udah mau pergi, nih? Tante titip salam ya buat mama kamu. Kapan-kapan ajak mamanya juga main kesini."

"Iya, Tante. Kita pergi dulu."

"Hati-hati jangan pulang larut malam."

Sepanjang perjalanan di mobil Chengxin tak bisa berhenti untuk tersenyum. Sepertinya calon mama mertua sudah memberi lampu hijau untuk hubungan mereka. Liu Chin yang berada di sebelah Chengxin merasa bingung dengan kekasihnya.

"Heh! Kamu kenapa senyum-senyum gitu?"

"Senyum kan ibadah sayang...."

"Nyetir yang bener aku ga mau ya kalo sampe mati muda gara-gara ulah konyol kamu," ketus Liu Chin.

My Chinese BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang