9|Attention

255 41 46
                                    

XIAQI IS BACK ❣️
HAPPY READING
****

Annchi sudah berlari di pagi hari lantaran dirinya sudah terlambat. Alasan dia terlambat karena menunggu bus yang lama. Ban sepedanya yang tiba-tiba bocor menjadi alasan kenapa hari ini gadis itu menaiki bus.

Sampai di sekolah, gerbang sudah ditutup rapat. Gadis itu melakukan negosiasi dengan Pak Wawan yang merupakan satpam disekolahnya.

"Bolehin saya masuk dong, Pak"

"Pulang aja sana," usirnya.

"Yah, Pak. Hari ini ada ulangan harian masa bapak tega sih sama saya. Ayo dong Pak Wawan ganteng banget deh hari ini," goda Annchi.

"Saya emang ganteng. Salah sendiri terlambat, kamu tau kan peraturan sekolah jika ada siswa yang terlambat tidak diperbolehkan masuk. Sudah sana jangan ganggu saya lagi tugas."

Annchi menghentakkan kakinya karena kesal. Kemudian seseorang menimpuknya dengan kerikil kecil membuat dirinya menoleh mencari siapa pelakunya. Annchi menemukan sosok pria yang bersembunyi di balik tembok.

"Ssstt...."

Pria itu meletakkan jari telunjuknya di mulut mengisyaratkan Annchi untuk diam ketika mulut gadis itu sudah siap untuk memakinya. Annchi pun menghampiri pria itu yang merupakan sahabat baik calon pacarnya.

"Ikut aku," ajaknya.

Annchi mengikuti Haoxiang sampai di tembok belakang sekolah. Haoxiang mengawasi keadaan memastikan tidak ada orang selain mereka berdua. Haoxiang melempar tasnya melewati tembok kemudian dengan lihainya dia melompat menjadikan tembok sebagai tumpuan dalam sekejap sudah berada di atas tembok. Mulut Annchi menganga lebar melihat aksi memanjat tembok yang baru saja dilakukan Haoxiang.

"Ayo, buruan naik malah melongo."

"Gimana caranya?"

"Seperti yang baru saja kulakukan."

Annchi berdecak sebal. "Aku kan tidak tinggi sepertimu mana bisa mencapai tembok itu!"

"Aku akan menarikmu dari sini. Coba aja dulu."

Annchi melempar tasnya pada Haoxiang lalu mundur ke belakang memasang kuda-kuda, mengatur nafasnya. Lalu bersiap untuk melakukan aksinya. Saat Annchi melompat dengan cepat tangan Haoxiang menarik tubuh Annchi.

Annchi mengelap keringatnya. "Fiuhh... Makasih. Terus sekarang gimana cara turunnya?"

"Ya lompatlah!"

"Tapi ini tinggi banget, kalo aku patah tulang gimana?"

Haoxiang menghela nafas beratnya.

"Ini ga setinggi kau lompat dari rooftop sekolah, Annchi."

Tanpa banyak bacot lagi Haoxiang langsung turun dan mendarat dengan mulus diatas rumput. Haoxiang mendongak menatap Annchi yang masih terduduk di atas tembok.

"Buruan, mau sampai kapan kau disitu?"

Annchi mengatur nafasnya kemudian melompat dan mendarat dengan mulus pada dada Haoxiang.

"Makasih."

Annchi menjauhkan badannya kemudian mengambil tasnya.

"Eh... Mau kemana?"

"Kelas."

"Mending bolos dulu di sini sampai jam istirahat, daripada masuk kelas sekarang diomelin Laoshi."

Raut wajah Annchi berubah menjadi sedikit khawatir.

"Tenang aja ga akan ketauan."

~~~~~

My Chinese BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang