3|Close Up

413 62 39
                                    

XIAQI IS BACK
HAPPY READING
***

"K-kau!"

Li Xia menahan dirinya untuk tidak berlaku brutal pada wanita sialan itu. Wanita itu yang membuatnya kehilangan pekerjaan serta kehilangan sebagian dari gaji miliknya. Li Xia kemudian menatap pencuri itu iba.

"Kenapa kau tidak mengatakan kalo dompet ini milik dia. Kalo begitu aku kan tidak perlu susah payah mengejarmu," ucap Li Xia kepada pencuri itu lalu melempar dompetnya ke arah wanita itu.

Wanita itu memungut dompetnya. "Terimakasih. Maaf," ucapnya.

Li Xia merapikan bajunya yang sedikit berantakan akibat aksi pengejaran tadi. Kemudian ia kembali menyusul Liu Chin, ia pasti sedang khawatir. Pencuri itu juga sudah dibawa menuju kantor polisi.

"Tunggu!"

Li Xia memberhentikan langkahnya tanpa membalikkan badannya.

"Soal malam itu aku benar-benar minta maaf. Klienku terus menerus membuatku mabuk maka dari itu untuk menghindari mereka aku menggunakanmu. Sekali lagi maaf, untuk hilangnya pekerjaanmu kau bisa bekerja di Bar milik temanku," ucap wanita itu sambil memberikan sebuah selebaran kepada Li Xia. Barbar Bar. Bar pun bisa barbar. Oke sip.

Bekerja di bar sangat berbahaya aku tidak mungkin akan bekerja di sana. Jika ketahuan pihak sekolah aku bisa dikeluarkan, batin Li Xia.

"Tidak perlu aku harus segera kembali. Temanku sudah menunggu," ucap Li Xia mengembalikan selebaran itu.

Kemudian terlihat Liu Chin yang berlari ke arah Li Xia. Liu Chin segera memberikan tas milik Li Xia.

"Hosh.... Hosh.... Bagaimana pencuri itu?" Tanya Liu Chin ngos-ngosan.

"Sudah beres"

"Kau bisa pikirkan itu lagi," ucap wanita itu yang memberikan selebaran itu lagi kepada Li Xia.

"Siapa dia?" Tanya Liu Chin.

"Dia wanita yang kuceritakan itu," ucap Li Xia.

Seketika raut wajah Liu Chin berubah ia terlihat sangat marah. Liu Chin masih tidak terima sahabatnya kehilangan pekerjaan wanita itu harus dikasih pelajaran.

"Oh jadi dia orangnya sini kau jalang dasar mak lampir jahanam! Aku akan balas kau!" Liu Chin segera maju menyerang wanita itu.

Meski sempat terkejut mendapat serangan dadakan oleh Liu Chin wanita itu tidak tinggal diam saat Liu Chin menyerang ia pun juga membalas. Maka terjadilah adegan baku hantam di pinggir jalan. Li Xia ingin menghentikan keduanya, namun adegan tersebut terlalu seru jika harus dihentikan.

Orang-orang yang sedang berlalu lalang pun ikut berhenti dan ikut menonton aksi tersebut. Mereka berdua kini menjadi tontonan orang-orang di sekitar layaknya sebuah pertunjukan. Bedanya ini tidak dipungut biaya alias gratis. Sementara Li Xia menyaksikan adegan tersebut sambil makan popcorn.

"Bocah tengik hentikan atau aku akan membuat kepalamu botak!" Ancam wanita itu yang menarik rambut Liu Chin sangat kuat.

"Coba saja kau berani lakukan itu. Aku akan membuatmu tidak punya kepala!" Ancam Liu Chin tidak mau kalah lalu mencekik leher wanita itu.

My Chinese BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang