27|Got You

137 17 52
                                    

Harus stock kesabaran yaaa buat nunggu author update story ini walaupun yang nungguin ga banyak sih, lol.

Aku lagi usahain kok buat update minimal sebulan sekali semoga pekerjaan saya lancar-lancar ya bestiee biar halunya diberkati karena inspirasi selalu datang di malam hari akwowkwowko
Happy Reading!

****

Annchi mengerjap lalu menoleh kanan kiri guna melihat kelasnya yang sudah kosong dan sepi. Hanya tersisa ia bersama pemuda jangkung yang bertengger di depan pintu kelasnya. Pemuda itu memandanginya sambil nyengir kuda.

"Aku sarankan saat nanti kita jenguk Haoxiang kau juga ikut check up. Isi otak kau sepertinya ada yang bermasalah," ketus Annchi.

Zhang Zhenyuan hanya bisa ternganga mendengar ucapan Annchi. Dia memilih diam daripada harus berdebat dengan cewek yang beberapa hari ini jadi korban ghosting.

Dengan langkah tergesa-gesa Chengxin dan Liu Chin menghampiri kelasnya Annchi dan Zhenyuan.

"Junlin? Junlin mana?!" Tanya Chengxin dengan nafas sedikit terengah.

"Junlin udah hampir seminggu ga keliatan kalau kata teman kelasannya dia izin urusan keluarga," jawab Zhenyuan sekenanya.

Annchi jadi merunduk. Perasaannya kini jadi campur aduk. Gadis itu menggigiti bibir bawahnya, sedikit merasa sesak. Junlin tidak pernah membalas pesannya lagi. Kekasihnya itu sama sekali tidak berniat memberikan kabar sedikitpun tentang keadaannya. Annchi selalu berpikir bahwa Junlin sudah mengabaikannya. Dirinya berakhir sama dengan gadis-gadis lainnya yang dicampakkan ketika cowok itu merasa sudah bosan. Salahkan Annchi yang terlalu berharap bahwa Junlin tulus menyukainya.

"Aku jadi ngeri terjadi sesuatu kepada Junlin seperti kejadian..." Perkataan Liu Chin terjeda sesaat ketika melihat Chengxin menggelengkan kepala. Chengxin mengedipkan matanya kepada Liu Chin yang terarah pada Annchi agar pacarnya itu tidak melanjutkan perkataannya karena hal ini akan lebih baik jika Annchi tidak mengetahuinya. Liu Chin menghela nafas berat, kemudian menatap Chengxin. Kini dari tatapan itu telepati keduanya terkoneksi.

"Tapi aku ga tega kalo kita ga kasih tau Annchi soal ini." - Liu Chin.

"Urusan pribadi mereka aku rasa akan lebih baik jika Junlin sendiri yang memberitahunya." - Chengxin.

"Dengan sifat temanmu itu mau sampai kapan hubungan mereka berdua jadi salah paham terus." - Liu Chin.

"Kalau kamu jadi Junlin pasti tidak ingin aku mengetahui hal seperti ini dari orang lain bukan?" - Chengxin.

Liu Chin mengangguk kali ini batin Chengxin ada benarnya dia tidak seharusnya mengurusi hubungan orang lain.

Annchi melirik kedua pasangan aneh di hadapannya ini. Dalam hati mengumpat Liu Chin yang bisa-bisanya menebar semerbak aroma bucin di hadapan dirinya yang sedang di ghosting sang pacar.

"Dahlah aku otw ke rumah sakit duluan aja," ambeknya menghentakkan kaki kemudian meninggalkan kelasnya.

Zhenyuan termenung sebentar lalu melangkah maju berdiri di sisi Chengxin menepuk bahu laki-laki itu dengan kuat. "Habis jenguk Haoxiang, kita samperin Junlin."

~~~~

Suara dari sebuah mesin perekam diagram detak jantung yang Li Xia tidak ketahui apa nama dari benda itu berbunyi mengisi kesenyapan yang berada di ruangan ini. Haoxiang masih terbaring di atas ranjangnya pasca operasi. Hanya saja laki-laki itu masih belum sadarkan diri hingga saat ini. Li Xia dengan telaten mengusap wajah Haoxiang yang mengeluarkan keringat.

My Chinese BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang