7|Feeling Bad

306 49 139
                                    

XIAQI IS BACK❣️
HAPPY READING

****




Pagi harinya.

Dari kejauhan Chengxin melihat seorang gadis yang sangat ia kenal berdiri di depan rumahnya. Chengxin mengayuh sepedanya mendekat ke arah gadis itu yang tak lain merupakan Liu Chin. Namun dia hanya melewatinya berharap Liu Chin akan menyapanya. Chengxin tidak mau menyapanya duluan karena gengsi sekaligus tidak ingin membuat Liu Chin kepedean. Liu Chin heran melihat Chengxin melewati rumahnya karena setahu dia rute rumah Chengxin ke sekolah tidak harus melewati rumahnya.

"Chengxin, sepedanya!" Pekik Liu Chin.

Dengan cepat tangannya Chengxin menekan rem kemudian menoleh ke arah Liu Chin. "Kenapa?"

"Rodanya bulat," ucap Liu Chin menahan tawanya agar tidak lepas. Humor yang sangat receh di pagi hari.

Chengxin menatap gadis di depannya dengan tajam. "Pala kau bulat!"

"Ya, masa kotak? Palanya adudu kali, ah!"

"Ha ha ha," tawa Chengxin mengejek.

Liu Chin menatap sinis ke arah Chengxin, ingin sekali memukul laki-laki yang ada dihadapannya saat ini.

"Liu Chin, jangan menatapku seperti itu nanti kau terpesona dengan ketampananku. Aku tidak akan bertanggung jawab ya," ujar Chengxin dengan pedenya. Liu Chin memutar bola matanya malas.

Tuh kan emang minta dipukul nih orang, batin Liu Chin.

Berhubung masih pagi, Liu Chin dengan berbaik hati mengurungkan niatan tersebut. "Mau kemana? Bolos, ya?! Ngaku!" Tuduh Liu Chin.

"Enak aja! Ini juga mau ke sekolah. Curigaan aja jadi orang," ucap Chengxin.

"Gimana ga curiga ngapain lewat sini coba?"

"Emangnya ga boleh?"

"Tapi kan jadi lebih jauh, Cheng."

"Ya terserah dong. Kau sendiri ngapain disini?"

"Siapa?"

"Kaulah emangnya ada orang lain disini?

"Yang nanya."

Karena gemas Chengxin mencubit kedua pipi Liu Chin. "Chengg sakit, ihhh!"

Chengxin melepaskan cubitannya kemudian menjulurkan lidahnya meledek Liu Chin. "Rasain, mau bareng ga?" Tawar Chengxin.

"Serius nih?"

"Tapi boong."

"Dahlah!"

Chengxin tertawa melihat ekspresi Liu Chin yang sedang cemberut. Kemudian Chengxin mengisyaratkan kepada gadis itu untuk naik. Sudah lama mereka tidak berangkat ke sekolah bersama semenjak Chengxin pindah rumah. Gadis itu memegang pundak Chengxin kemudian menginjak kedua jalu sepeda setelah itu Chengxin mengayuh sepedanya.

"Nghh... Xiao Chin kamu tambah berat."

Liu Chin memukul pundak Chengxin. "MAKSUDNYA AKU GENDUT!!?"

"Aku ga bilang kamu gendut," elak Chengxin.

"Terus apa dong?"

"Keberatan dosa!" Chengxin terkekeh.

Sementara Liu Chin sudah menghujani pundak Chengxin dengan pukulannya.

~~~

Semua murid kini sedang berkumpul di aula sekolah karena akan ada pengumuman dari kepala sekolah. Kini Jiaqi dan Li Xia sudah menempati kursi yang ada di aula. Sedari tadi Li Xia tidak bisa menemukan keberadaan Liu Chin dan yang lainnya. Li Xia menatap Jiaqi dari samping. Jiaqi menaikkan sebelah alisnya, dengan cepat Li Xia memalingkan wajahnya kemudian melihat Haoxiang yang baru saja masuk dari pintu aula.

My Chinese BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang