26|Painful Fact

109 19 56
                                    

Are u ready into the conflict?

Let's go janglup vote dulu yaaa komen banyak-banyak. Doakan tahun ini story MCB tamat 👌

Happy Reading

~~~~

Kini Li Xia sedang menunggu di depan ruang UGD dengan perasaan cemas. Di dalam sana, dokter dan ahli medis lainnya tengah menangani Haoxiang yang mengalami pendarahan di bagian perutnya. Sekarang yang bisa gadis itu lakukan hanya berdoa semoga keadaan lelaki yang terbaring di dalam sana baik-baik saja.

Liu Chin nampak iba melihat kondisi teman-temannya. Dia menoleh ke arah Li Xia yang menatap kosong pintu UGD. Liu Chin menjentikkan jarinya di depan wajah Li Xia upaya mengembalikan kesadaran sahabatnya itu lalu berkata, "Haoxiang pasti akan baik-baik saja."

"Tenang aja Xia ini adalah rumah sakit terbaik di kota ini," timpal Chengxin yang juga berada di sana.

Li Xia memejamkan matanya lalu membalas singkat, "Semoga."

"Ini semua salahku. Haoxiang menjadi seperti ini aku sangat merasa bersalah," lirih Annchi.

"Jangan menyalahkan dirimu. Haoxiang memang paling benci melihat lelaki menyakiti perempuan. Ini semua adalah kecelakaan di situasi seperti tadi apapun bisa terjadi," sahut Chengxin.

Liu Chin mengangguk menyetujui perkataan Chengxin. Bagi Annchi sulit untuk tidak merasa bersalah karena sudah menyulitkan teman-temannya sampai seperti ini. Gadis itu beranjak pergi dari tempatnya. Annchi bahkan tidak menjawab teman-temannya kemana ia akan pergi. Di saat seperti ini bahkan Annchi tidak melihat sedikit pun batang hidung He Junlin. Kemana saja pria bergigi kelinci itu sebenarnya? Annchi sangat mengharapkan kehadiran pria itu untuk menghiburnya.

Selang beberapa lama setelah kepergian Annchi. Akhirnya pintu UGD terbuka. Seorang pria dengan balutan jas putih menghampiri kumpulan remaja yang masih memakai seragam sekolah. Terlihat jelas dari name tag yang tertera di dada pria itu bernama Gu Sichen dokter yang menangani Haoxiang. "Ada keluarga pasien?"

Li Xia buru-buru menghampiri Dokter Gu dan bertanya mengenai keadaan Haoxiang. "Gimana keadaan gege saya dok?" Tanya Li Xia khawatir.

"Pasien baru saja melalui pemeriksaan, tingkat kesadarannya sangat rendah dengan denyut nadi yang tidak beraturan karena mengalami hipotensi. Harus segera dilakukan operasi dan perlu persetujuan dari pihak keluarga pasien." Li Xia yang shock spontan menutup mulutnya tidak menyangka akan separah itu sampai harus melakukan operasi.

"Orang tua Yan Haoxiang akan segera datang," ucap Chengxin mantap kepada sang Dokter.

"Lebih baik segera sebelum semuanya terlambat."

~~~

Di samping Jiaqi, Asisten Hao berjalan dengan tergesa-gesa menyeimbangkan langkah kakinya dengan pria tinggi itu. Mereka kini memasuki kawasan perkampungan di pinggir kota Beijing.

Langkah mereka berhenti tatkala berhenti di pelataran sebuah rumah minimalis bercat putih abu-abu yang sedikit terlihat kusam karena sebagian cat dari rumah itu sudah mengelupas. "Di sini tempat tinggalnya," tunjuk Asisten Hao mengarah pada bangunan tua itu.

Jiaqi menggeleng kemudian berkomentar, "Bagaimana bisa manusia hidup di tempat seperti ini?" Detik kemudian Jiaqi memberi aba-aba kepada Asisten Hao agar masuk terlebih dahulu.

Tok... Tok... Tok...

"Permisi..."

Cukup lama Asisten Hao mengetuk pintu dan tidak ada jawaban sama sekali membuat pria itu sedikit mengintip ke jendela mengamati keadaan di dalam. Kipas angin masih menyala menandakan penghuni rumah tersebut masih berada di dalamnya.

My Chinese BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang