Halo semuanyaaa
Untuk chapter 1-14 udah selesai revisi ya 😁 sisa chapter 15-seterusnya besok, ceritaku yg ini dapet tawaran terbit dari salah satu penulis. Dan aku baru sempet revisi+nyelesain ini bulan Mei karena bulan2 Maret-April aku masih sibuk persiapan US + US.
---
Qira selesai acaranya dengan Zahra tepat pukul dua siang, perempuan itu sepanjang perjalanan pulang bahkan sampai di rumah tetap tersenyum. Rindunya terbalaskan setelah 4 tahun tidak bertemu, ia juga sempat melakukan photo box bersama Zahra sebagai kenang-kenangan.
"Kesemsem lo abis ketemu temen."
Qira melirik hanya dengan matanya, terlihat Farel yang sibuk memainkan game online di ponselnya.
"Iya, aku abis ketemu sama temen." Qira berjalan mendekati Farel lalu menyerahkan sebuah paper bag berukuran sedang membuat lelaki itu mengernyitkan dahinya heran.
"Buat gue?"
"Iya, kata temenku, cowo suka pakai hoodie." Ucapnya polos.
"I - iya sih, tapi dalam rangka apa lo ngasih?"
"Aku cuma mau ngasih aja kok, ga ada motif apa-apa. Mumpung tadi pagi sampai siang aku ga ada kerjaan dan bisa pergi jalan-jalan."
"O - oh y - yaudah makasih." Kentara sekali Farel menahan senyumnya membuat Qira tertawa geli.
"Senyum dong, aku kan ngasih barang masa ga senyum. Jutek banget sih."
Farel tetap pada pendiriannya, walau ketahuan menahan senyum ia bisa mengalihkan itu pada game online di ponselnya.
"Ya udah aku ke dapur dulu, kamu mau makan siang apa?"
Ia menghela nafas ketika Qira sudah berjalan menjauh, sedari tadi nafasnya tercekat apalagi saat Qira memberikan paper bag tersebut. Jantungnya juga berdebar tak karuan, sepertinya jantungnya juga terkena dampak saat ia kecelakaan waktu itu.
"Terserah, yang penting enak." Tak peduli mau Qira mendengar ucapannya atau tidak, yang penting Farel sudah membalas.
Farel baru bisa bersantai sekarang setelah guru les terakhirnya sudah pergi, dari pagi ia benar-benar sibuk dengan belajarnya yang tidak seperti hari-hari lain. Ia juga sudah tahu bahwa Qira akan pergi dengan teman lamanya dari bundanya.
Ia mengambil pandang pada tas kecil Qira yang terbuka membuat beberapa barang yang ada di dalamnya terjatuh membuat Farel penasaran. Benda putih apa yang hampir memenuhi tas kecil itu?
Jarinya tergerak untuk mengambil dan melihat dua lembar kertas tersebut, foto Qira dengan temannya. Dan teman yang dimaksud itu perempuan, padahal Farel sedari pagi sudah tidak mood ketika tahu Qira akan pergi dengan teman lamanya yang ia duga lelaki.
"Qira cantik banget ya." Ucapnya lirih, sangat lirih hingga hampir tidak terdengar siapapun karena memang di rumahnya hanya ada Qira dan dirinya.
"Ah apa sih! Gila nih gue!" Kemudian ia mencak-mencak tidak jelas sembari mencoba memasukkan dua lembar foto tersebut ke tempatnya, walau sudah ia usahakan dan tetap tidak bisa karena ukuran foto terlalu besar.
Sebelum itu Farel menyempatkan diri untuk menjepret dengan ponselnya hasil foto milik Qira, ia ingin memamerkannya di grup dan memberitahu pada Andi dan Zafran bahwa Qira memang manis dan cantik.
---
"Qira, lo ga lupa 'kan temen-temen gue mau datang ke sini?"
"Engga kok," balasnya tersenyum. "Tapi.. "
"Tapi apa?"
"Temen tongkronganmu itu ada yang dari angkatanku?" Qira bertanya ragu, pasti ia akan sangat malu jika bertemu dengan murid yang pernah satu angkatan dengan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Day To Day ✓
Teen FictionArfarel yang saat itu sedang mabuk mengalami kecelakaan yang menyebabkan kelumpuhan pada kakinya, dan bundanya mempekerjakan perawat untuk Farel. --- "Waktu dan semesta adalah saksi bisu kisah kami." Dipublish: 26 Mei '20 Selesai: 7 Desember '20