2. DISPUTE

2.1K 254 18
                                    

Siang ini, seperti biasa, Yeona menemani Yoonoh bermain di ruang tengah. Laki-laki kecil itu menyusun balok-balok miliknya hingga membentuk menara yang tinggi kemudian tertawa ketika ia tidak sengaja menyenggol balok milik ibunya.

"Ah, iya. Nenek tadi menghubungi Mommy, katanya Nenek merindukanmu. Apa Yoonoh mau main ke rumah Nenek?" tanya Yeona seraya membereskan baloknya yang sudah berserakan.

Kedua mata Yoonoh membulat lucu dan berkilat-kilat. "Benarkah kita akan pergi ke rumah Nenek? Yoonoh mau! Apa Daddy juga ikut?" soraknya seraya melonjak-lonjak kegirangan.

"Entah lah. Coba nanti kita tanyakan, ya."

Mendengar jawaban ibunya itu membuat Yoonoh mengerucutkan bibirnya. Anak usia lima tahun itu mendudukkan dirinya di pangkuan ibunya dan menunduk dalam.

"Yoonoh tidak melihat Daddy sejak pagi tadi. Dimana Daddy?"

"Daddy?" Yeona menggigit bibirnya. Sangat sering Yoonoh dibuat sedih karena intensitas pertemuannya dengan Johnny yang sangat jarang. Tangannya terulur untuk mengusap kepala Yoonoh. "Dia ada urusan di rumah sakit tadi malam, Sayang," ujarnya tanpa ada kebohongan.

Kepala Yoonoh terangkat menatap sendu ke arah Yeona. "Daddy tidak pulang?"

"Daddy pulang, Sayang. Hanya saja dia kembali bekerja setelah pulang," jelasnya kemudian menepuk pelan punggung Yoonoh.

Jika saja ia dan Johnny tidak berdebat semalam, mungkin saja Johnny tidak berpura-pura memiliki alasan bekerja malam-malam. Ia sedikit merasa bersalah pada Yoonoh yang selalu terlihat kesepian itu.

Tepat ketika Yeona mengatupkan mulutnya, suara pintu terbuka membuat Yoonoh bangkit dengan cepat. Kedua matanya membulat dan senyumnya merekah melihat siapa yang datang.

"Daddy!"

Anak itu berlari cepat menerjang ayahnya yang sudah merendahkan tubuhnya seraya merentangkan tangannya. Kini ia menghambur pada gendongan sang ayah dan memeluk erat lehernya.

Yeona yang semula terduduk di atas karpet itu bangkit dan tersenyum kecil melihat interaksi ayah dan anak di hadapannya itu.

"Halo, Jagoan. Bagaimana tidurmu semalam?" tanya Johnny seraya mengusap pelan punggung Yoonoh yang masih memeluknya erat.

"Biasa saja," jawab Yoonoh dengan nada yang terdengar kesal. Ia memandang Johnny dengan bibir yang menjebik.

Melihat itu, Johnny hanya bisa terkekeh seraya berujar, "Maaf, Daddy jarang bertemu dengan Yoonoh. Ada urusan mendadak di rumah sakit."

Mendengar alasan itu, Yoonoh hanya mendengus kecil. Ia menggerakkan kakinya yang menggantung agar Johnny menurunkan tubuhnya.

"Apa Daddy akan ikut ke rumah Nenek nanti?" tanyanya usai Johnny menurunkannya di atas sofa.

Johnny mengalihkan pandangannya ke arah Yeona yang masih menatapnya seraya mengendikkan bahu. Ia tidak tahu jika mereka akan pergi ke rumah ibu Yeona.

Ia meringis kecil kemudian bersimpuh di depan Yoonoh. "Sepertinya tidak. Siang nanti Daddy berangkat seminar," jelasnya dengan perlahan.

Yeona mengerutkan keningnya. "Seminar? Kau tidak pernah memberitahuku?" protesnya.

Ya, Johnny sama sekali tidak pernah membahas tentang seminar padanya.

Johnny menghela napas seraya menyisir anak rambutnya ke belakang. Kedua tangannya lantas menangkup pundak mungil Yoonoh yang terlihat marah itu. "Maaf, Sayang. Daddy akan pergi ke Jeju 3 hari."

Dan benar saja, Yoonoh menghentakkan tubuhnya hingga tangan Johnny terlepas dari pundaknya. Dengan kaki mungilnya, ia berlari menuju kamarnya dengan kaki yang terhentak-hentak.

REMINISCENCE - Jung Jaehyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang