REMINISCENCE - Jung Jaehyun✔

-spin off: SECRET BEHIND US (Johnny Seo)

Senyap menyelimuti ruang inap Johnny. Sejak kepergian Yeona, Johnny tak berkata apapun. Bahkan ketika Irene datang membawakan pengharum ruangan untuknya.

Tatapannya mengarah pada jendela luas yang berada di sisi kanannya. Posisi kamarnya yang berada di lantai teratas membuatnya dapat melihat langit dengan lebih jelas. Ia merasa sedikit lebih tenang ketika menatap bintang-bintang yang bertaburan di atas sana.

Terlihat menenangkan.

Posisi kasurnya yang sedikit ditinggikan membuatnya bisa lebih jelas melihat pergerakan Irene lewat sudut matanya. Gadis itu terlihat sibuk merangkai pengharum ruangan, menatanya di atas meja agar dirinya bisa mencium baunya dengan mudah.

Gadis yang berprofesi sebagai perawat itu juga mengecek infus yang mengalirkan cairan ke tangannya. Tak lupa, ia juga mengatur suhu penghangat ruangan agar tidak terlalu panas.

Johnny menghela napas kemudian memutar matanya ke arah Irene. Dengan tatapan nanar, ia memperhatikan gadis berjalan mendekatinya.

"Skenario kita berhasil. Aku dan Yeona akan berpisah."

Langkah Irene terhenti. Wajahnya itu terlihat sangat kaku ketika Johnny memulai percakapan pertama mereka malam ini.

Skenario? Ya. Semua perselingkuhannya dengan Irene hanya lah skenario belaka dan otak dibalik ini adalah Johnny sendiri.

Karena ia merasa akar permasalahan ini ada pada dirinya.

Tidak banyak orang tahu alasan mengapa dirinya ingin menjadi dokter anak. Alasan satu-satunya ialah karena selamanya ia tidak akan pernah bisa memiliki anak.

Well, selama ini ia menyembunyikan banyak hal dari Yeona. Termasuk penyakitnya; sindrom kartagener. Penyakit yang membuatnya mengalami batuk kronis di waktu kecil, bahkan hingga saat ini. Ketika ia terlalu lelah ia akan mengalami sesak dan batuk. Sindrom ini tidak hanya mengganggu alat pernapasannya saja, namun juga berefek pada fungsi organ reproduksinya. Ia tidak bisa membuahi, ia tidak bisa memiliki anak.

Bukan salahnya tidak pernah mengatakannya pada Yeona karena 5 tahun terakhir ia sedang rutin menjalani terapi penyembuhan. Ia merasa ia tidak perlu membicarakannya karena ia tidak ingin gadis itu khawatir. Awalnya ia pikir terapi itu akan berhasil sehingga ia segera bisa membuahi Yeona dan menghadiahkan keluarga kecilnya dengan seorang anak.

Namun, terapinya itu hingga sekarang pun tidak pernah membuahkan hasil. Semula, ketika mendapat kabar Yeona hamil, ia merasa bahagia. Tapi di samping itu, ia masih merasa ragu dan memutuskan untuk mengecek spermanya.

Dan ternyata, hasilnya tetap sama. Spermanya mati, ia tidak bisa membuahi siapa pun dan menghasilkan anak.

Kecewa pertamanya terjadi begitu saja. Ia tidak pernah sekecewa ini dalam hidupnya. Ia kecewa pada dirinya yang tidak mampu membuat Yeona bertahan padanya dan jatuh ke pelukan pria lain. Ia kecewa dengan penyakitnya.

Ia terus menutupi semuanya dari Yeona. Berharap gadis itu mengakui semuanya padanya. Tapi, lima tahun adalah waktu yang tidak sebentar. Kesabarannya habis. Ditambah Yeona yang selalu mengelak ketika ia menunjukkan hasil tes darah Yoonoh.

Dan pada akhirnya, ide terkonyol melintas di otaknya. Ia sangat frustasi, ia ingin berpisah dengan Yeona karena ia tahu sampai kapan pun ia tidak akan pernah bisa menunjukkan perannya sebagai kepala rumah tangga pada istri dan anaknya.

Walau begitu, ia tahu gadis itu tidak akan pernah mau berpisah jika ia hanya menunjukkan hasil tes darah milik Yoonoh. Ia tahu gadis itu akan bersikeras mempertahankan pernikahan mereka demi Yoonoh.

Yeona sangat menyayangi Yoonoh, ia tahu. Ia pun juga masih menyayangi dua orang itu. Tapi, tidak. Ia tidak akan pernah bisa terus menerus diam, menunggu dirinya sendiri berubah menjadi pria tempramen dan menyakiti anak serta istrinya.