Izin mencintai lagi dari Jaehyun semalam sebenarnya tidak lantas membuat Yeona menjadi wanita yang paling bahagia di dunia. Gadis itu harus menerima fakta menyakitkan ketika keduanya pulang dari kedai ramen.
Boa jatuh sakit. Ia tiba-tiba terkena serangan jantung ringan, membuat panik Yoonoh yang saat itu hanya berdua di rumah bersamanya.
Tepat seusai Jaehyun menyudahi ciuman manisnya bersama Yeona, anak itu menelpon dengan suara bergetar, takut. Beruntung jarak kedai ramen tidak lah jauh dari rumah, sehingga mereka bisa cepat mengantar Boa ke rumah sakit.
Siang hari ini, Boa sudah diperbolehkan untuk pindah dari ICU ke kamar inap. Kondisinya membaik cukup cepat karena Jaehyun malam itu begitu tanggap mengantarnya ke rumah sakit.
Yeona membenarkan selimut yang menutupi tubuh Boa dan Yoonoh kemudian duduk di sofa kamar inap tersebut. Dua orang berbeda usia itu terlelap setelah seharian membicarakan hal-hal ringan seperti tokoh kartun kesukaan Yoonoh.
Ia menghela napas panjang. Belum sempat satu masalah terselesaikan, hatinya kembali dibuat was-was dengan kondisi kesehatan ibunya. Padahal sebelumnya ibunya itu jarang sekali mengeluh sakit.
Ia sangat takut jika penyebab sakit Boa adalah retaknya hubungannya dengan Johnny.
Tangan kurusnya itu mengurut batang hidungnya. Baru pagi tadi Johnny menghubunginya dan berjanji akan menjenguk Boa. Ia tidak bisa menolak, lagipula ia bisa mendengar suara lemah Johnny, seolah pria itu juga merasakan sesal.
Saat ini matanya sangat berat. Maklum saja, semalaman ia sama sekali tidak tidur.
Baru saja ia akan menutup matanya, ponselnya yang ia taruh di atas meja itu berbunyi pelan. Nama Jaehyun muncul pertama kali di layar, membuat Yeona cepat-cepat menyahut dan mengangkatnya.
"Halo?"
"Bagaimana keadaan Ibu?"
Suara berat Jaehyun yang terdengar ceria itu membuat jantung Yeona berdetak cepat. Di saat yang bersamaan, darahnya mengalir lebih cepat ketika dengan santainya Jaehyun memanggil ibunya dengan sebutan 'Ibu'.
"Ibu?"
"I meant ibumu. Maaf, aku sering memanggil Ibu Boa dengan sebutan 'Ibu'." Pria di seberang sana terkekeh pelan.
Yeona mengulum senyumannya. Tawa pelan Jaehyun terdengar begitu merdu di telinganya. "Siang tadi Ibu sudah di pindah ke kamar inap. Dia sedang tidur dengan Yoonoh saat ini," jawabnya seraya menatap tubuh mungil Yoonoh yang berada di dalam dekapan Boa.
"Syukur lah."
Gadis itu menunduk, meremas ujung sweater kebesaran milik Jaehyun yang membalut tubuhnya. Pagi tadi Jaehyun mengantarkan pakaian milik Yeona. Namun, karena gadis itu tidak membawa pakaian hangat selain mantel, ia berinisiatif membawakan sweater miliknya.
"Jaehyun, terima kasih."
"No need. Aku sudah menganggap ibumu sebagai ibuku sendiri. Kami sangat dekat, jika kau ingin tahu. Oh, iya, begini. Aku sedang ada di toko bunga sekarang. Kira-kira Ibu Boa suka bunga apa?"
"Kau akan kemari?" tanyanya dengan wajah berseri. Entah mengapa, kabar Jaehyun akan kemari terdengar lebih menyenangkan dibandingkan kabar Johnny.
Lagi-lagi Jaehyun terkekeh. "Ya, tentu saja. Setelah membeli bunga, aku pulang sebentar untuk berganti pakaian dan datang kesana dengan Gaeun."
"Ah, begitu. Seingatku, Ibu suka bunga lili," ujar Yeona pelan, takut Boa mendengar percakapannya –meskipun ia tahu pasti ibunya itu masih terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMINISCENCE - Jung Jaehyun✔
Fiksi Penggemar[Finished - Bahasa Baku] -a sequel of (UN)BROKEN VOWS ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Sebelum membaca REMINISCENCE sangat disarankan untuk membaca (UN)BROKEN VOWS terlebih dahulu ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Jangan kira semuanya telah berakhir dengan perpisahan. Jaehyun dan Y...