-HIGHEST RANK FARIS & FIRDA-
#Rank 1 faris
#Rank 989 persahabatan dari 51,5k cerita
#Rank 176 perasaan dari 8,08k cerita
#Rank 744 teenlit dari 27k cerita
#Rank 265 dingin dari 11,5k cerita
#Rank 998 wattpad dari 27k cerita
Bagaimana jadinya jika du...
Jangan lupa vote dan komen! Gak baik jadi silent reader.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"BAYAR UANG KAS! YANG GAK BAYAR, MULAI HARI SENIN GAK BOLEH MASUK KELAS!" Peringatan Reni dan Vani.
"Perasaan baru bulan kemaren gue bayar" celetuk Isal
"Ya Lo bayar telat mulu, gimana gak nunggak! Bayar gece"
"Besok aja ah, pagi-pagi gue bayar"
"Kalo besok pagi gak bayar, Lo gak bisa masuk buat ikut pelajaran"
"Terserah"
Beberapa anak antre untuk membayar uang kas, walaupun ada juga yang langsung kabur.
"Siska sama Firda ikut gue untuk seleksi" ujar Faris
Tanpa Faris dan Firda sadari, Siska mengacungkan jempol kepada Reni dan Vani yang ada dibelakangnya.
Semua orang sudah berkumpul disana. Tak ingin menunggu lama, guru pun langsung mulai membagikan soalnya.
"Inget, jangan ada yang coba-coba untuk menyontek dan bertanya"
"Baik Bu"
Butuh waktu satu jam untuk menjawab soal yang diberikan sang guru. Lumayan, agak susah.
"Setiap Minggu kita akan tes empat kali, dan yang keluar ada tiga orang dalam seminggu. Nanti yang akan mengikuti olimpiade hanya empat orang. Tak ada yang ditanya lagi? Baik, saya keluar. Permisi"
Drrtt.. drrttt...
Ponsel Firda bergetar panjang tanda panggilan masuk. Dengan cepat, Firda mengangkatnya dan berjalan keluar aula.
"....."
"Beneran?"
"......"
"Gak usah, aku bawa sepeda"
"......."
"Emang gak capek?"
"......."
"Udah gak usah. Ini Firda mau jalan pulang"
"....."
"Waalaikumsalam"
Setelah itu, Firda langsung mematikan sambungan telepon dan memasukkan ponselnya kedalam tas.
Tanpa Firda sadari, ada seseorang dibalik tembok yang menguping pembicaraan nya.
****
"Assalamualaikum Bun, Faris pulang"
"Waalaikumsalam, sana langsung ganti baju terus makan"
Faris beranjak keatas untuk ke kamarnya.
Baru sedetik melemparkan diri dikasur, ada saja yang menganggu.
BRAKKK
"Bang, punya nomornya kak Firda gak?" Tanya Icha yang masuk kamar abangnya tanpa mengetuk terlebih dahulu.
