Rencana

81 20 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen!
Gak baik jadi silent reader.

"Ayah kok tumben banget ajak orang masuk ke ruangan ayah yang ini? Biasanya kan kalo ada pemilik perusahaan lain atau klien dateng pake ruang yang dilantai dua"

"Lah kamu gak tau kalau pak Rafi itu yang punya perusahaan atas nama Kurniawan. Perusahaan Kurniawan didirikan pada tahun 2000, waktu itu masih kecil, tiap tahun perusahaan itu mengalami perkembangan yang baik. Tidak hanya itu, ia dan keluarganya juga mempunyai 3 cabang butik di kota yang berbeda"

"Jadi beda lima tahun sama perusahaan kita?"

"Iya, perusahaan Kurniawan lebih dahulu. Pak Kurniawan itu orangnya humble, walaupun kaya dia gak sombong, anak nya juga pinter-pinter"

"Oh ya?"

"Iya, kalo kamu tau, anak pertama dia kuliah di luar negeri dengan beasiswa penuh"

"Wahh bisa berbagi cerita sama Faris dong yah?"

"Bisa, kalo sama anak kedua nya pak Rafi mau ayah kenalin?" Ledek sang ayah

"Ayah tau kan kalo Faris belom -"

"Yang udah jangan diingat-ingat terus, kalo kaya gitu kapan lupa nya? Udah ayo kita pulang"

"Ayah yang bawa motor ya"

"Iya, sini kuncinya" ayah Faris mengambil alih kunci motor yang ada di Faris. Faris membawa motor karena ia belum mempunyai SIM. Umurnya masih 16 tahun, dan sebentar lagi akan menginjak usia 17 tahun.

****

"Assalamualaikum anak-anak, selamat pagi"

"Waalaikumussalam bu"

"Hari ini kita ulangan, siap gak siap tetep ulangan! Ibu kasih waktu dua puluh lima persen dari jam pelajaran ibu hari ini untuk belajar" ujar Bu Lilis guru fisika selaku wali kelas mereka.

Kelas mulai ricuh setelah Bu Lilis mengatakan itu, kegaduhan terjadi, mereka semua saling bersaut-sautan.

"DIH KOK MENDADAK KAYA TAHU BULAT!"

"Udahlah, pasrah remedial aja"

"WOY ENTAR KASIH TAU GUE YA!"

Dan masih banyak lagi, kira-kira seperti itulah gambaran yang ada dikelas mereka saat situasi seperti ini. Ada juga yang langsung belajar seperti halnya Faris dan Firda. Mereka tidak heboh, ia langsung mengikuti perintah sang guru.

Dua puluh lima persen dari jam pelajaran Bu Lilis hari ini selesai, saatnya ulangan dimulai.

"Absen 1-15 duluan, duduknya sesuai absen!" Perintah Bu Lilis.

Siapa sangka kalau ternyata Faris dan Firda duduk bersampingan karena absen mereka atas bawah.

"Cocok lah yang depan ditengah pinter-pinter" ujar Aruna menyindir Faris dan Firda

"Jangan coba-coba ada yang mencontek! Sekali ketahuan sama ibu, ibu robek kertasnya"

Bu Lilis membagikan soal, setiap anak mulai melihat soal yang didapat. Disana hanya terdapat 1 soal cerita dengan pertanyaan yang beranak.

"Kenapa soalnya beranak si Bu, kenapa gak bertelur aja" celetuk Isal

"Bisa ae lu buaya!"

"Ssttt, sudah-sudah diam dan kerjakan dengan tenang!" Perintahnya.

"Baik Bu" setelah semuanya berucap seperti itu, suasana kelas menjadi hening.

*****

"Yang sudah selesai kalian boleh istirahat duluan saja, bilang kalau sudah diizinkan sama Bu Lilis"

Faris & FirdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang