Kisah Luna & Azka

82 23 23
                                    

Jangan lupa vote & komen!
Gak baik jadi silent reader.

Hari Jumat yang cerah, kini Firda sedang berada di kantin bersama ketiga temannya saat jam istirahat kedua sembari menunggu para kaum Adam selesai shalat Jumat.

Alih-alih shalat Jumat selesai, kini giliran kaum hawa ke masjid untuk shalat. Firda berjalan melangkah kedalam kelas untuk mengambil mukena setelah dari kantin. Tapi, langkah terhenti saat seseorang memanggilnya.

"Firda!" serunya dari kejauhan. "Lo Firda kan? Yang ikut olimpiade kemarin terus juara dua?" Tanya nya lagi.

"I-iya kenapa ya, kak?" Jawab Firda ragu

"Lo hebat! Selamat dan terus semangat ya! Oh ya gue kesini cuman pengen ngasih tau kalo Friska kelas dua belas ips 2 yang ikut olimpiade kemarin bareng lo itu lagi sakit, kemungkinan dia ga bisa ikut besok" ucapannya terhenti sejenak. "Gue Hana temennya Friska, dia bilang suruh sampein ini ke lo, dia udah izin juga si sama guru. Tapi dia mau lo dateng fir, karena cewenya cuman kalian berdua"

"Insya Allah kak, besok dateng kok, soalnya kan tes nya dimulai hari ini sehabis pulang sekolah, jadi koreksinya besok" jawab Firda

"Yaudah gitu aja, makasih ya Fir"

"Sama-sama kak"

****

Sambaran petir terdengar begitu menyeramkan, awan hitam bergerak menutupi matahari. Kaum hawa sudah menyelesaikan kewajibannya untuk melaksanakan shalat zuhur.

Luna baru saja jatuh terpeleset karena lantai yang basah terkena air hujan. Ia langsung dituntun ke UKS bersama tiga temannya.

"Lu si Lun, kalo jalan maen sradak seruduk aja" omel Salma

"Mana gue tau lah, gua lagi sakit malah diomelin" elak Luna

"Gue mau ke kelas dulu ya, mau naruh mukena" Firda bangun dari duduknya.

"Gue ikut Fir" ucap Karin

"Ayo, sekalian bawa punya Salma ama Luna"

Firda dan Karin mulai berjalan menaiki tangga, karena kelas mereka berada dilantai dua. Dari depan, sengaja ada yang mendorong Firda dan hampir terjatuh. Tapi, seseorang menangkapnya lebih dulu.

Dika. Iya, Dika yang menangkap tubuh Firda yang hampir terjatuh kebelakang.

"Maaf, lo gapapa?" Tanya Dika

"Gapapa, makasih ya"

Faris yang baru ingin menaiki tangga langsung dibuat kesal melihat posisi Dika dengan Firda.

"Ada apa ini?"

"Lo ingetkan ucapan lo waktu lomba kemarin? Lo bilang lo harus bertanggung jawab sama anggota kelas lo karena itu tanggung jawab lo, tapi mana buktinya? Ini? Bahkan Luna pun lagi ada di UKS" omel Dika

"Kak, aku gapapa. Makasih ya" ucap Firda dan langsung naik keatas melanjutkan perjalanannya.

"Oke, gue salah lagi, gue akui itu. Tapi, bisa ga lain kali ga usah ikut campur urusan kelas orang?"

"Gue ga bakal ikut campur urusan kelas lo, karena itu tanggung jawab lu. Tapi, kalo menyangkut Firda gue ikut campur" Dika mengarahkan telunjuknya ke bahu kanan Faris.

"Kenapa? Ada hubungan apa lo sama Firda?" Tanya Faris yang mulai dikuasai emosi.

"Gue? Gue suka sama Firda, tapi gue cukup diam. Dan gue juga tau kalo lo itu benci Firda karena kalah urutan dijuara angkatan. Tapi gue rasa lo juga udah ngubah rasa benci itu menjadi rasa suka dan pasti akan berubah menjadi cinta. Jadi, bisa gue pastikan kalo lo bakal jadi rival gue"

Faris & FirdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang