Gara-gara catetan

171 29 21
                                    

Jangan lupa vote dan komen!
Gak baik jadi silent reader.

"Mau Abang anterin gak Fir? Sekalian anterin Raka nih" tawar sang Abang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau Abang anterin gak Fir? Sekalian anterin Raka nih" tawar sang Abang.

"Nanti pulang sekolahnya gimana?"

"Abang jemput kalian berdua"

"Emangnya gapapa?"

"Gapapa dong, ayo" ajaknya

"Mah, yah, Firda berangkat dulu ya. Assalamualaikum" pamit Firda diikuti Abang dan adiknya.

"Waalaikumsalam, hati-hati ya. Belajar yang bener"

****

"Eits, bentar kita cek dulu" cegat Reni dan Vani. Firda langsung menghentikan langkahnya untuk masuk kelas.

"Oke, Lo udah bayar. Silahkan masuk"

Oh, ternyata uang kas.

"Bu Lilis gak masuk, dia suruh tulis ini" ujar Faris dari belakang tubuh Firda.

Tanpa menjawab, Firda mengambil kertas itu dan menulisnya ke depan papan tulis.

Hingga bel istirahat berbunyi, Firda masih melanjutkan tulisannya hingga selesai.

"Banyak banget si anjir! Bu Lilis mah gak kira-kira kalo ngasih materi" kesal Revan karena tak selesai-selesai.

"Masih banyak Fir?" tanya Karin.

"Satu lembar lagi"

"HAH? APA APAAN! GUE MAO MAKAN WOY" kaget Satya

"Foto aja foto, terus kirim digrup" usul Indra

"Nah iya tuh" timpal murid yang lainnya.

"Entar gue yang disalahin kalo gak nulis"

"Enggak, percaya deh"

Setelah mendapat jawaban seperti itu, Firda menghentikan tulisannya dan memberi buku itu untuk difoto. Tapi, setelah difoto Firda melanjutkan menulis lagi dipapan tulis hingga selesai.

"Gue udah tulis semua" ujar Firda  kepada semua murid di kelas.

"Mau ke kantin gak?" Tanya Luna setelah Firda duduk

"Tinggal lima menit lagi fir" kata Salma

"Boleh"

*****

Sudah setengah jam Firda duduk di halte sekolahnya, akhirnya abangnya datang untuk menjemput.

"Maaf ya telat, tadi jemput Raka juga telat"

Faris & FirdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang