Jangan lupa vote dan komen!
Gak baik jadi silent reader."Eh si Firda yang itu kan orangnya?"
"Cakep gila, cocok lah sama Faris"
"Apaansi muka flat gitu doang juga"
"Gue sih pihak pro, karena serasi banget dilihat omaigat"
"Ya ampun, stok populasi cogan gue berkurang dong"
"Ish anji*g, pake pelet apa tuh bisa dibonceng? Jelas-jelas selama sekolah disini belom ada satupun cewe yang dibonceng sama dia"
Begitulah suara yang terdengar ditelinga Firda saat dirinya berjalan di koridor sekolah. Pujian dan hujatan dilontarkan untuknya. Entah karena apa, dirinya sendiri pun tak tahu dipandang seperti ini.
"Firda lo belum tau? Ada video lo dibonceng Faris pas penyeleksian hari Sabtu kemarin," ujar Salma yang histeris disampingnya.
"Lo minta dijemput Faris, Fir?" tanya Luna.
"Gue ga minta"
"Terus?" Timpal Karin.
"Udahlah gak penting. Gini ni rakyat Indonesia, kejadian kaya gitu aja dipermasalahkan jadi gosip" Firda mengeluarkan ponsel dalam sakunya. Waktu bel masuk masih 15 menit lagi.
Tiba-tiba pergelangan tangannya ditarik oleh Faris keluar kelas, "lepas ih! Lepas gak!" Ia menghempaskan tangannya dan Faris melepaskannya.
"Soal masalah itu, lo jangan geer karena gue cuman kebetulan lewat" ujar Faris santai.
"Lewat-lewat aja, ga usah berhenti dan batalin pesanan ojol gue, bisa?" Firda kesal, ia tak menatap Faris sedari tadi. "Basi, gak usah dipikirin" lanjutnya dan masuk kelas meninggalkan Faris diluar yang ditatap intens oleh penduduk sekolah yang melihatnya.
—
"Es jeruk" ujar Faris yang menitip pesanan kepada Arif.
"Gak mau makan?" Tawarnya.
Faris menggeleng.
"Samain nih ya, es jeruk 4 sama bakso 3" ulang Arif.
"Iye, bawel lo" sahut Isal. Kali ini mereka hanya berempat, tanpa Dimas dan Devano. Biasa, mereka berdua sedang ngapel sama cewenya.
"Gimana acara nya itu, masih berapa orang lagi?" tanya Arif.
"Masih lumayan banyak sih, kadang sempet susah nentuin karena skornya suka samaan," Azka menjawab.
"Far, video lo–" Arif belum habis menyelesaikan kalimatnya sudah dipotong oleh Faris, "gak usah dibahas"
"Yaelah Far, kalo suka pepet aja terus, entar ditikung orang nangis" Azka meledek dan tertawa diselingi Isal yang membawa pesanan mereka tadi.
"Lo sama Luna aja gimana?" damn! Faris malah mengalihkan topik.
"Emang Azka sama Luna kenapa?" tanya Arif yang terlihat bingung.
"Gue... Emm," Azka menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "oke gue jujur, gue udah jadian sama Luna belakangan ini"
"Anjir, Luna?!" Isal refleks menyebut nama Luna membuat semua pasang mata menuju ke arah meja Isal dan Luna.
"Mulut lo mau gue jahit ga?" tawar Arif.
"Gak lah, gila lo. Ya maaf, refleks tadi"
"Kok bisa, Az?" tanya Arif yang penasaran, "bisa lah"
"Waduh gais ketos kita sudah melepas masa jomblonya dari lahir" teriak Isal yang malah menghebohkan kantin.
"Bacot anjir, unpren aja lah kita, kesel gue" Azka frustasi dengan temannya yang satu ini.
"Berita bagus lah, asik abis sini dapet pj gue"
"Pengenan kaya duda"
"Kambing lo!" Isal menoyor kepala Azka.
"Wahhh, congrats ya, Az!"
"Hmm, yaudah makan kali ini gue yang bayarin"
****
Luna datang dihadapan Azka yang sedang berdiri dengan Faris. Merasa diberikan kode oleh Luna, Azka mengajak nya ke belakang sekolah.
Luna masih berdiam diri, tak mau membuka suaranya. Azka yang peka pun langsung membuka pembicaraan.
"Kenapa, hm?" Melihat wajah murung dan kesalnya Luna, ia mengulangi perkataannya. "Hei, kenapa?" Ia melihat wajah Luna dari bawah.
"Bukannya nanti? Kenapa harus sekarang?" Luna mempersingkat ucapannya.
Azka mengernyit, "fakta yang sudah beredar? Kita sudah kepergok sama Faris waktu itu, dan aku pikir gapapa karena udah ketahuan"
"Ya kan bisa bilang sama aku dulu, kenapa gak bilang coba?!" Nada bicara Luna mulai meninggi.
"Ya kan tadi si Faris langsung bocorin gitu aja"
"Tau lah, terserah" nah kan, ribet urusannya nih kalo cewe udah bilang 'terserah'. Luna sudah berbalik badan ingin jalan, tapi pergelangannya tertahan, "nanti pulang bareng, ya?"
"Gak," kan satu kata, semua yang satu kata tiga huruf itu membagongkan (iya, gpp, gak, oke) kecuali 'ily'. Setelah itu Luna benar-benar pergi meninggalkan Azka dibelakang sekolah.
"Emang salah? Apa dia malu punya pacar kaya gue?"
*****
Bersambung.
Jujur, aku ga nongol-nongol di dunia oren ini karena mentok bangetttt, kaya udh stuck disitu gabisa ngelanjutin ahaha. Ini aku lanjutin tapi pendek si huhuu, masih pada inget ga ya sama alur cerita ini? Maaf ya lama banget, stay tune! ❤
19 Oktober 2021.
![](https://img.wattpad.com/cover/216015583-288-k112577.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Faris & Firda
Fiction générale-HIGHEST RANK FARIS & FIRDA- #Rank 1 faris #Rank 989 persahabatan dari 51,5k cerita #Rank 176 perasaan dari 8,08k cerita #Rank 744 teenlit dari 27k cerita #Rank 265 dingin dari 11,5k cerita #Rank 998 wattpad dari 27k cerita Bagaimana jadinya jika du...