بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Dan Dia tidak pernah memberikan ujian di luar batas kemampuan hambanya.
@skn.nisaSekujur tubuhku lemas, sejak Mas Kahfi membawa paksa pergi dari rumah makan. Sepanjang perjalan pulang, aku hanya bisa merintih kesakitan menahan sesuatu yang menyakitkan dalam diriku. Pertama kali sakit sehebat ini aku rasakan. Selama itu juga Mas Kahfi tidak menyadari apa yang terjadi padaku.
Keringat dingin menetes membasahi wajahku. Ya Allah. Aku berharap rasa sakit ini segera hilang, apa yang terjadi padaku sebenarnya? Sungguh aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi, semakin lama sakitnya semakin menjadi-jadi.
“Mas..” aku berusaha menarik lengan Mas Kahfi. Sebelah tanganku sibuk memegangi perut menahan sakit yang luar biasa.
“Sa--kit—tolong...Shafa,” mohonku.
Mas Kahfi menghentikan mobil di pinggir jalan. Sekitar dua puluh menit lagi kemungkinan kami sampai di rumah. Tapi rasa sakit ini benar-benar tidak bisa tertahan.
“Shafa?”
Mataku memanas, air mata tumpah seketika. Ya Allah, Ya Rabb. Aku semakin merintih kesakitan. Tampak jelas di wajah Mas Kahfi dia sangat khawatir.
“Mas, sakit...”
“Apa yang sakit sayang?”
Aku mengatur napas lelah berharap rasa sakit ini hilang “Huh..” bahkan untuk berjalan saja rasanya tubuhku tidak sanggup lagi.
“Mas——”
Detik itu bibirku bergetar, tanganku ikut gemetar. Air mata kian deras tumpah di pipiku.
Darah? Sejak kapan? Gamisku yang ku pakai tiba-tiba berlumur noda darah. Warna yang kontras membuat darahnya terlihat jelas.
Aku yakin, bagian kakiku tidak ada yang terluka. Lalu dari mana asalnya? Dan rasa sakit ini? Aku belum mengerti apa yang terjadi.
“Shafa?” Mas Kahfi pun tak kalah terkejut melihatnya. “Kita ke rumah sakit sekarang.”
Mas Kahfi melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Aku masih tak percaya apa yang ku lihat! Seseorang tolong katakan padaku apa ini mimpi! Sejak kapan darah itu ada di pakaianku!
“Mas Kahfi....”
“Bertahan Shafa, sebentar.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Kahfi [Selesai]
Spiritual⚠️ Romance - Spiritual ⚠️ Jika masih ada pria di dunia ini yang mampu memuliakan wanitanya, maka tidak ada alasan bagiku menolak kedatangannya. Jika mencintai dan dicintai adalah pilihan. Maka memilihnya adalah takdir yang telah Tuhan tetapkan. 📖...