Kahfi [Selesai]

29 : Berusaha Melepasmu

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Jika sejak awal mencintaimu
adalah luka. Maka aku akan terluka selamanya.
@skn.nisa

Beberapa bulan sebelumnya...

“Dokter!”

Teriakan pria itu menggema ke segala penjuru rumah sakit. Langkahnya tertatih membawa seorang wanita di dekapannya tidak sadarkan diri dengan noda darah memenuhi pakaiannya. Beberapa petugas rumah sakit menghampiri mendorong brankar menuju ke arahnya.

Sang wanita diletakan di atas sana masih dalam kondisi tidak sadarkan diri. Tautan jari-jemari mereka seolah sedang saling menggenggam meskipun salah satunya tidak.

“Adek, Mas mohon bertahan...” Kahfi mengusap kening sang istri di penuhi peluh keringat. Sejak menempuh perjalan pikirannya tidak tentu menyaksikan kesakitan yang di alami Shafa.

Langkah mereka terhenti bersamaan “Pak, kami mohon tunggu di luar.” cegah seorang suster ketika Kahfi berniat ikut masuk ke dalam ruangan UGD.

Genggaman tangan itu perlahan terlepas. Dia menatap pilu apa yang ada di hadapannya. Kahfi ketakutan, otaknya bekerja sangat lamban sulit memahami apa yang terjadi pada Shafa. Selama Kahfi membawanya pergi ke pantai, wanita itu tidak mengeluhkan sakit apa pun, kecuali sehari sebelumnya dia tidak sadarkan diri. Kahfi mengira kejadiannya tidak akan separah ini.

Pria itu duduk di kursi dengan perasaan berkecamuk. Ribuan belatih tajam seakan menusuk secara bersamaan menembus ulu hatinya. Dia menahan perih yang teramat dalam, menyaksikan istrinya tidak berdaya. Kahfi mencari ponselnya di dalam saku, orang yang pertama kali di hubungi yaitu adalah Ummi Shafa.

“Assalamualaikum, Ummi....”

“Waalaikumussalam, nak Kahfi ada apa?”

Kahfi menjeda kalimatnya cukup lama, dia bingung harus berkata apa di depan ibu mertuanya. “Shafa, Ummi....Shafa——”

“Katakan dengan benar, kenapa Shafa? Kalian baik-baik saja kan?”

“Shafa masuk rumah sakit Ummi, Kahfi tidak tahu dia kenapa. Sekarang dia sedang di tangani dokter,”

“Innalilahi...cepat kamu kirim alamat rumah sakitnya, Ummi segera kesana.”

Kahfi memberitahukan alamat rumah sakit. Dia menutup panggilan, seorang suster keluar tergesa-gesa dari dalam ruangan. Kahfi mencegah langkah suster tersebut ingin tahu apa yang terjadi pada Shafa.