dua puluh

140 22 23
                                    

Dodo berjalan dengan cepat seraya tangannya menggandeng erat tangan Yeojoo. Jantung keduanya berdegup dengan kencang, kedua gadis itu berusaha berlomba mengejar waktu. Tuan Han telah menunggu di luar mobil, sesekali ia mengecek jam tangannya.

"Tuan Han!" seru Dodo, secara tidak langsung mengisyaratkan Tuan Han untuk membukakan pintu bagi kedua gadis itu.

Umur Tuan Han bisa dibilang tidak muda lagi, tetapi dengan cekatan, ia membukakan pintu mobil bagi kedua mahasiswi yang tampak terburu-buru itu. Dodo menyuruh Yeojoo masuk terlebih dahulu sebelum ia memasukkan tas besar milik Yeojoo ke dalam mobil. Tuan Han juga telah mempersiapkan dirinya di balik kemudi sambil menunggu Dodo masuk ke dalam mobil. Pintu penumpang telah menutup dan Dodo segera menyuruh Tuan Han untuk menginjak pedal gas dan membawa mobil mahalnya melaju.

Dodo menyempatkan diri untuk melihat ke belakang, berjaga-jaga untuk menghindari Hyunwoo. Secepat mobil Tuan Han melaju, secepat itu pula Dodo melihat seseorang yang mengendarai sebuah motor besar berhenti di depan indekos yang menjadi rumah sementara bagi Yeojoo. Hyunwoo baru saja datang dan ia melepaskan helm yang dikenakannya, hanya untuk menatap mobil hitam mengilap yang membawa Dodo serta Yeojoo di dalamnya.

"K-Kak Hyunwoo... Kak Hyunwoo tidak akan mengejar kita, bukan?" tanya Yeojoo yang ternyata juga ikut melihat ke belakang.

"Sepertinya tidak." Dodo memastikan sekali lagi bahwa Hyunwoo tidak mengikuti mobil mereka dari belakang.

Yeojoo menghela napas lega. Ia kembali bersender pada tempat duduknya bersamaan dengan Dodo yang kembali menghadap ke depan.

"Yeojoo, kamu istirahat dulu saja, ya. Aku akan memberitahumu kalau kita sudah sampai," ucap Dodo lembut pada Yeojoo, membuat mahasiswi muda itu mengangguk dan mulai melihat-lihat pemandangan di luar.

Berada di mobil Dodo lagi membuatnya kembali mengingat kejadian lalu saat ia dipaksa Dodo untuk masuk ke dalam mobilnya. Saat itu hari sedang hujan dan Yeojoo tahu payungnya tidak akan bertahan lama, tetapi ia tidak dapat melakukan apa-apa hingga Dodo menyuruh Yeojoo untuk masuk ke dalam mobilnya. Yeojoo begitu canggung waktu itu untuk menerima bantuan dari kakak tingkat yang ia anggap musuh. Kemudian, Yeojoo mengingat kembali saat Dodo membantunya kabur dari penguntit yang mengganggunya setiap ia berjalan pulang menuju indekos. Dodo memasukkan nomor ponselnya ke dalam daftar kontak pada ponsel Yeojoo dan pada awalnya, Yeojoo berpikir bahwa Dodo hanya sedang melakukan candaan yang tidak lucu sama sekali. Akan tetapi, saat Yeojoo tahu ia sedang diikuti oleh penguntit, mengapa orang pertama yang muncul di pikirannya adalah Chae Dodo?

Kini, Dodo membantunya lagi untuk kabur dari Hyunwoo. Sebenarnya, mengapa Dodo selalu membantu dirinya? Jika Dodo membencinya, untuk apa Dodo membantu Yeojoo terus-menerus? Yeojoo menghela napas, menyenderkan kepalanya di jendela dan memejamkan matanya. Dengan samar-samar, Yeojoo dapat mendengar percakapan antara Dodo dan Tuan Han mengenai bermacam-macam hal.

"Nona Chae, apakah besok Nona akan pergi ke kampus?"

"Tidak, dosenku pergi entah kemana dan kuliahku baru akan diganti minggu depan, tetapi mungkin Yeojoo harus hadir di kelas pagi," jawab Dodo, "apakah tadi Tuan Han disuruh mengantar ibuku?"

Tuan Han tertawa, "ya, tadi Nyonya Chae meminta tolong kepada saya untuk mengantarnya ke salon,"

"Huh, mengapa ia tidak meminta tolong kepada sopirnya sendiri? Apakah Tuan Kim sedang tidak berada di rumah?"

"Mobil Nyonya Chae tadi siang dibawa ke bengkel untuk pemeriksaan rutin, alhasil saya yang disuruh untuk mengantarkan Nyonya Chae,"

"Lain kali Tuan Han harus menolaknya," canda Dodo, membuat Tuan Han tertawa.

Di sisi lain, Yeojoo terpukau dengan Dodo. Di balik matanya yang terpejam, Yeojoo terus-menerus mendengarkan percakapan Dodo dengan Tuan Han. Ia benar-benar kagum dengan diri Dodo yang tampak dingin dan kasar, tidak memiliki teman akrab di kampusnya, tetapi dengan Tuan Han, Dodo dapat berbincang dengan leluasa hingga tertawa terbahak-bahak. Dodo juga beberapa kali menanyakan kepada Tuan Han mengenai hal-hal tidak penting, seperti menu makan siang Tuan Han, keadaan di rumah, keadaan mobilnya, dan Tuan Han menjawab semua pertanyaan Dodo dengan ramah, ringan, dan detail. Yeojoo sadar, Dodo sebenarnya peduli dengan orang-orang yang ia sayangi. Akan tetapi, memang hal tersebut jarang muncul di permukaan diri Dodo dan hanya orang-orang terdekatnya yang mengetahui sisi lembutnya ini.

rivalover ; c.hw + y.khTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang