08. Terluka lagi

15 6 0
                                    

Jangan lupa voment nya ya!
Selamat menelusuri cerita
[Song: Dengarkan dia - Bersenyawa]

08. Terluka lagi

Bintang mengendarai motornya menuju pulang. Tapi secara tidak sengaja dia melihat seorang gadis yang sedang duduk menunduk sendirian sambil menangis di halte. Tanpa ragu, Bintang menghampiri nya.

"Sorry, Lo Kenapa? Apa ada yang bisa gue bantu?"

Gadis itu megangkat wajahnya dan Bintang sangat terkejut karna dia mengenali gadis itu.

"Mentari? Lo ngapain duduk sendirian nangis disini malem-malem?"

Mentari tak menjawab satu kata pun, dia hanya terus menangis sesegukan. Bintang kemudian melihat ke arah lutut dan siku nya yang penuh dengan darah.

Bintang duduk di samping Mentari, "Tar? Lutut sama siku Lo itu kenapa? Lo abis di apain? Siapa yang ngelakuin ini ke Lo?"

Mentari tetap tak menjawab apapun, dia terus saja menangis sesegukan. Setelah Bintang bertanya hal seperti itu kepadanya, bukannya menjawab, Mentari malah memeluknya sambil menangis. Meskipun Bintang keheranan, dia tetap membalas pelukan Mentari itu dan mencoba menenangkannya.

"Silahkan nangis sepuas Lo, abis itu jangan lupa untuk cerita sama gue ya?"

Bintang tengah mengobatinya saat ini. Sejak tadi Mentari sudah menghentikan tangisannya. Mentari hanya bisa meringis kesakitan saat Bintang mencoba mengobati luka nya.

"Kenapa pergi sendirian malem-malem?" tanya Bintang padanya.

"Gue ga mau ngerepotin orang"

"Sekarang Lo ngerepotin gue"

Mentari memasang raut wajah cemberut, "Yaudah pulang aja sana, gue bisa ngobatin luka gue sendiri kok"

"Diem, biar gue yang ngobatin luka Lo"

"Kata nya gue ngerepotin. Lo bercanda?"

"Gue lagi ga bercanda"

"BAM?"

"Maksudnya?"

"Lo, Bintang Antara Maheswari? Gue udah tau. Lo kan yang ngirim pesan ke gue?"

"Awalnya gue bingung BAM apaan. Terus yaudah gue minta bantu Renjana buat cari tau" lanjutnya bicara.

"Gue nyuruh Lo istirahat yang cukup dan besok gue jemput. Tapi kenapa sekarang Lo malah keluyuran?" tanya Bintang dengan tatapan datar sekaligus kesal.

"Gue ga keluyuran" bantahnya.

"Rumah Lo lumayan jauh dari sini. Kenapa Lo mainnya jauh banget?"

"Gue cuma mau ngambil barang"

"Kenapa harus malem-malem gini? Emangnya ga bisa besok?"

"Engga"

"Kenapa?"

Mentari mendengus kesal karna Bintang yang terus saja memberinya pertanyaan.

KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang