10. Kebohongan

14 4 0
                                    

Jangan lupa voment nya ya!
Selamat menelusuri cerita
[Song: April - Fiersa Besari]

10. Kebohongan

Bulan memeluk Mentari, "Gue seneng bisa kenal sama Lo"

Hari terlihat sudah malam, mereka sudah kembali kerumah Guntur sejak tadi. Beberapa jam yang lalu mereka juga sempat membahas tentang rencana yang harus dilakukan selanjutnya.

Mentari membalas pelukannya lalu tersenyum lebar, "Next time kita pasti ketemu lagi"

Bintang menghampiri Mentari yang terlihat sedang berbicara dengan Bulan. "Yuk, pulang"

Mentari mengangguk lalu ikut pergi bersamanya. Di tengah-tengah perjalanan pulang, Mentari menepuk pundak Bintang berkali-kali. Hal itu membuat Bintang menghentikan motornya dipinggir jalan.

"Ada yang ketinggalan?"

Mentari hanya terdiam lalu menggelengkan kepalanya.

"Terus?"

"Makan es krim dulu yuk? Sebentar aja"

"Besok-besok aja, ini udah malam tau"

Mentari memasang raut wajah yang memelas, "Bintang? Plisss"

"Dasar cewek. Tunggu disini, gue beli es krimnya dulu"

Mentari tersenyum padanya lalu memilih duduk di tepi pinggir jalanan tersebut. Sedangkan Bintang pergi membeli es krim di toko seberang jalan.

Selang 15 menit kemudian, Bintang kembali dengan membawa dua buah es krim yang dia gengam. Dia tersenyum lalu menghampiri Mentari dan memberikan es krim tersebut.

Mentari mengambil es krim tersebut dengan senyuman yang lebar, "Makasiiiiii!!!!"

"Tadi gue ga sengaja liat Guntur netesin air matanya. Ternyata sesayang itu ya dia sama pacarnya"

"Guntur itu kabur dari rumahnya sehari setelah masuk SMA" ujar Bintang mulai bercerita.

"Kenapa kabur?"

"Dia ga suka sama nyokap tiri nya"

Mentari hanya mengangguk paham dan Bintang mulai melanjutkan ceritanya.

"Kita bertiga sahabatan udah lama dari jaman SMP. Dia bilang kalo dia ga punya siapa-siapa lagi selain gue dan Genta. Waktu ada pertandingan basket pas kelas 10, dia ga sengaja ketemu sama Raina. Raina sekolah di SMA Rajawali, saingannya SMA Merpati. Guntur suka sama Raina dan akhirnya mereka pacaran tanpa ada satupun kata putus selama tiga tahun. Guntur pernah ngomong ke gue, Raina tuh ibarat satu keajaiban nyata yang hadir dihidupnya. Raina ngubah dunia dia jadi lebih berwarna. Gue percaya cinta mereka tapi sayangnya gue ga percaya sama yang namanya suatu keajaiban yang nyata"

"Gue percaya keajaiban. Keajaiban, suatu hal yang tak bisa di lihat tapi bisa dirasakan kehadirannya yang begitu indah. Dia pasti datang untuk orang-orang yang pantas diberikan sebuah keajaiban dihidupnya. Sama pantasnya seperti melihat sinar Mentari di pagi hari. Selalu bersyukur untuk setiap tarikan nafas yang akan memulai hari menjadi lebih baik"

Gemintang terpana mendengarnya, "Waw! qoute siapa yang Lo contek?"

Mentari sangat cemberut mendegar itu, terlebih lagi melihat tingkah Bintang yang membercandainya.

"Enak aja! Dicari sampai ke ujung dunia juga ga akan Lo temuin itu qoute punya siapa. Karna orang yang nyiptain qoute itu ada disini" ujar Mentari menunjuk dirinya dengan senyuman yang lebar.

Bintang tertawa, "Iya, terserah Lo. Yuk pulang, bisa dimarahin gue kalo ngelewatin jam makan malam dirumah"

Mentari mulai mencari akal, apa dia harus menahan Bintang lagi agar dia tidak sendirian? Terlebih lagi dia tidak punya arah untuk pulang.

KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang