Jangan lupa voment nya ya!
Selamat menelusuri cerita
[Song: Pupus - Hanin Dhiya]18. Beruntung Memilikinya
Mentari berlari sembari menghapus air matanya setelah banyak mendengar pengakuan dari sahabatnya, Al. Mentari merasa sesak setelah mengetahui bahwa Al yang sudah dia anggap seperti saudara sendiri tapi malah menyimpan rasa lebih padanya.
"Tar, tunggu!" teriak Al yang membuat langkah Mentari terhenti. Lalu pergi menghampirinya.
"Al, kita itu cocoknya jadi sahabat ga lebih"
"Lo bilang, Lo sayang sama gue?"
"Al, banyak makna dari kata sayang didunia ini. Dan gue sayang Lo sebagai sahabat terbaik gue yang pernah ada"
"Gue beruntung punya Lo yang selalu ada disetiap gue butuh. Lo selalu bantu selesain semua masalah gue, bagi gue persahabatan yang kita bangun selama tiga tahun ini itu lebih penting dan lebih berharga daripada apapun"
"Daripada rasa yang gue punya? Rasa yang gue punya ini ga penting dan ga berharga ya, Tar di mata Lo?"
"Al, setiap perasaan yang dimiliki masing-masing seseorang itu selalu berharga. Tapi gue tetep ga bisa terima Lo sebagai pacar gue. Lo cukup jadi sahabat gue, Lo cukup jadi orang yang selalu ada buat gue dan Lo cukup jadi Al yang selalu gue percaya dan jagain gue. Tolong jangan rusak persahabatan dan rasa percaya gue ke Lo, Al" ujarnya menatap mata Al dalam-dalam.
"Gue ga peduli. Jawab jujur ke gue kalo ada orang lain dihati Lo, Tar?"
Aldevaro mendekatkan tubuhnya lalu memegang kedua bahu Mentari, "Udah ada Bintang kan di hati Lo?"
Mentari menatap mata sahabatnya itu, "Al?"
Tanpa sadar, Al juga sedang menahan tangisnya tapi tak bisa. Dia terlalu lemah jika menghadapi semua hal tentang Mentari terutama masalah hati. Al lalu berbalik ke belakang berniat untuk melangkah pergi.
"Ya, gue ngerti" ujarnya mengangguk-angguk bertanda kecewa lalu melangkah pergi.
"ALLL!!!" teriaknya berlari sekuat tenaga untuk menghampiri Al. Setelah berhasil menghampiri Al, Mentari memeluknya erat-erat sambil menangis.
"Al, tolong jangan benci gue karna ga bisa terima Lo. Jangan berubah cuma karna gue nolak Lo. Jangan tinggalin gue, Al. Gue sendirian, gue ga punya siapa-siapa lagi. Mama pergi, Oma udah ga tinggal disini dan sekarang Lo mau tinggalin gue juga? Mana janji Lo yang akan terus bareng gue dalam keadaan apapun?" ujar Mentari menangis sejadi-jadinya sembari sesekali memukuli dada bidangnya Al.
"Al, maaf gue ga bisa terima Lo. Gue ga bisa maksain hati gue buat cinta sama Lo. Gue ga bisa bohongin perasaan gue sendiri. Gue sayang sama Lo, jangan pernah berubah dan jangan pernah tinggalin gue, Al. Gue mohon" ujar Mentari dengan tangisnya.
Entahlah apakah dirinya egois atau tidak. Tapi Mentari merasa dia tidak bisa menerima Al hanya dengan rasa tidak enak, hal semacam itu hanya akan membuat Al merasa lebih tersakiti lagi. Tak bisa Mentari pungkiri bahwa sekarang di hatinya sudah ada Bintang.
"Gue ga akan tinggalin Lo dalam keadaan apapun, itu tetap berlaku sebagai janji diantara kita. Satu hal yang perlu Lo tau, Tar. Perasaan gue ini akan tetap ada untuk Lo selamanya. Gue harap suatu hari nanti Lo bisa bales perasaan gue yang bertepuk sebelah tangan ini. Bila suatu hari nanti ada orang yang patahin hati Lo dan kecewain Lo, Lo boleh noleh kebelakang karna disaat itu ada gue disana yang selalu nunggu Lo dan siap nerima Lo kapanpun, disaat Lo sedang hancur sekalipun. Lo bisa balik lagi ke gue, gue pasti ada buat Lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Keajaiban
Teen FictionAthaya Mentari, gadis yang sangat memegang teguh kepercayaannya pada sebuah keajaiban. Di hari pertama di kenaikan kelasnya, Mentari sudah harus terkena masalah. Dia berurusan dengan Bintang Antara Maheswari, cowok populer disekolahnya yang baru saj...