12. Harapan

13 4 3
                                    

Jangan lupa voment nya ya!
Selamat menelusuri cerita
[Song: Pelangi - Hivi]

12. Harapan

Seusai mengantarkan Dinda pulang, Bintang lalu membawa Mentari menggunakan mobilnya menuju kesuatu tempat.

"Bintang, ini kenapa gue harus pake tutup mata segala sih?" ujarnya protes.

Sejak tadi, Bintang sudah menutup mata Mentari menggunakan sebuah kain. Tak heran jika Mentari sejak tadi tak berhenti mengoceh.

"Bintang? jawab dong!"

"Diem aja, gue ga bakal macem-macem"

"Gue bukannya nuduh Lo berniat macem-macem ke gue tapi gue cuma nanya, Lo mau bawa gue kemana?"

"Udah, ikut aja. Lo pasti seneng"

Mentari menggerutu, dia hanya bisa pasrah.

"Bintang?"

"Hmm?"

"Instastory Dinda tadi pagi buat anak-anak disekolah heboh lagi"

"Itu biasa"

"Lo nya biasa, gue yang engga. Bin, gue bukan type orang yang suka terkenal atau suka jadi bahan omongan"

"Terus gue harus gimana?"

"Ga tau, pikir aja sendiri!"

Bintang melihat kearah Mentari yang tampaknya sedang kesal. Meskipun mata Mentari sedang ditutupi dengan kain, Bintang tetap bisa mengetahui raut wajah yang sedang diekspresikan oleh Mentari. Waktu menunjukkan pukul 17:15. Mereka telah sampai ditempat tujuan.

"Tar? Tunggu disini sebentar ya"

"Lo mau kemana?"

"Sebentar aja, Lo tunggu disini pokoknya. Inget ya, jangan buka tutup kainnya sebelum gue minta"

"Iya, bawel banget" ujarnya yang masih kesal.

Selang beberapa menit kemudian, Bintang kembali ke mobil.

"Yuk, turun"

"Ini tutup kainnya belum boleh dibuka?"

"Belum gue minta, jadi ga boleh"

Mentari mendengus kesal, dia pun turun dari mobil dibantu oleh Bintang yang saat ini sedang memegang kedua tangannya.

"Kok jantung gue jadi deg deg-an gini ya?" batin Mentari.

Bintang menuntun Mentari perlahan-lahan lalu memberhentikannya disebuah tempat.

"Gue hitung sampe tiga, tutup kainnya baru boleh dibuka"

"Satu..."

"Dua..."

"Tiga..."

Mentari membuka tutup kainnya, yang dia lihat sekarang adalah Oma Kalya yang berada tepat didepannya. Dia juga menyadari tampilan rumahnya yang kini sangat jauh berbeda, ditambah lagi sebuah mobil berwarna putih yang terparkir dihalaman rumahnya.

Mentari menutup mulutnya, "Subhanallah" ujarnya tak bisa berkata-kata.

"Gimana Mentari suka?" tanya Oma Kalya.

KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang