Chap 18+

743 82 11
                                    

[Truth or Dare]

Dahyun memiringkan kepalanya, pria itu menginginkan hal-hal aneh hari ini kepadanya. "Apa itu berarti aku boleh menanyakan sesuatu kepadamu?" Tanya Dahyun yang diangguki oleh Hyunjin.

"Tapi tidak akan seru jika kita memilih, bagaimana jika kau kalah, kau harus minum baru menentukan." Kata Hyunjin yang diangguki oleh Dahyun, pria itu tidak setua dan tidak menyenangkan seperti yang dia kira.

Permainan pun dimulai dengan permainan balok yang disusun ke atas. Dan awalnya Hyunjin yang menang, "Minum." Kata Hyunjin memberikan perintah. "Katakan alasanmu, atau berciuman denganku." Kata Hyunjin.

Dahyun tahu hal ini akan terjadi, "Truth!" Dahyun memilih jawabannya. Hyunjin mendengarkan, "Ibu Tiriku adalah selingkuhan dari ayahku. Ketika ibuku tahu, dia melompat dari atas kapal pesiar dan meninggal karena tenggelam. Aku ingin memberikan balasan kepada Nyonya Lee. Aku membencinya." Kata Dahyun menjelaskan sembari menyusun balok itu kembali.

Hyunjin yang mendengarkan tersadar sebentar, jadi pada awalnya mereka ada di kapal yang sama. Dengan tujuan pelabuhan yang sama. Tapi... Dahyun tetaplah bagian dari keluarga wanita itu, dia harus tetap diratakan.

Yakan?

"Mulai lagi." Kata Dahyun..

Kali ini Dahyun menang, Hyunjin meminum birnya dan menatap Dahyun dengan tatapan bertanya. Apa yang akan ditanyakan oleh gadis itu?

"Siapa cinta terakhirmu? Untuk darenya.. katakan kepadaku seluruh rencanamu." Tanya Dahyun mengingat cerita yang kemarin itu. "Kakak perempuanku." Jawab Hyunjin singkat kemudian menumpuk mainan berwarna coklat itu.

"Oh..." Dahyun terdiam sebentar, lalu berkata, "Kenapa... dia... bisa pergi?" Kata Dahyun membuat Hyunjin bertanya kembali, "Bukankah hanya satu pertanyaan?"

"Pertanyaan akan berlanjut hingga kau selesai merapihkan balok." Hyunjin tahu anak itu hanya membuat peraturannya sendiri, tapi balasan karena anak itu tidak ingin menanyakan masa lalunya yang membuat dia semakin benci kepada Dahyun membuatnya ingin menjawabnya.

"Keguguran. Darahnya terlalu banyak keluar, dan menderita malnutrisi. Dia terlalu banyak kesakitan didunia. Karena itu Dia membawanya." Jelas Hyunjin selesai menyusun balok, Dahyun mempercayai kalimat lelaki itu.

Untuk saat ini.

Kedua kalinya Hyunjin menang, "Kau sangat buruk dalam permainan ini." Cuit Hyunjin yang membuat Dahyun memainkan matanya dan meminum birnya hingga habis. "Apa kau tidak ingin tahu dimana ayahmu?" Tanya Hyunjin yang membuat Dahyun berhenti menyusun balok itu.

"Kau belum memberitahu darenya." Kata Dahyun yang sepertinya tidak ingin menjawab.  "Puaskan aku." Kata Hyunjin yang sebenarnya hanya bercanda.

"Kau memang mesum dan tua." Kata Dahyun menghela nafas dan berkata, "Aku akan mencarinya, tidak sekarang." Jawab Dahyun singkat.

"Kenapa?" Tanya Hyunjin lagi, "Aku belum menyelesaikan misiku." Kata Dahyun.

"Misi ya?"

"Kenapa kau tidak ingin tahu tujuanku?" Tanya Hyunjin yang disenyumi oleh Dahyun. "Terlalu kentara, Uang, ketenaran, derajat, atau ingin berkeluarga." Kata Dahyun yang selesai menumpuk bagian terakhir.

"Kau salah." Kata Hyunjin yang membuat Dahyun menaikkan alisnya.

"Lalu?"

"Cih, itu namanya bunuh diri. Jika kau menciumku, aku akan menjawabnya." Kata Hyunjin yang membuat Dahyun tersenyum dan menggeleng. "Kau kira aku akan terjebak oleh kalimatmu?"

"Kemana? Permainan belum selesai." Kata Hyunjin yang menahan tangan Dahyun saat Dahyun ingin pergi dengan cara melewatinya. "Permainan ini tidak ada selesainya." Kata Dahyun ingin melepaskan tangannya.

The CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang