[Second Night]
Hyunjin baru saja pulang dari kantornya, dia yang merasa lelah mulai melemparkan barang-barangnya kesana dan kemari. Kaos kaki, sepatu, dasi dan jasnya semua langsung berada di lantai hingga menimbulkan suara. Dia melupakan jika saat itu dia tidak sendiri di dalam rumah itu.
Hingga dia mencium bau masakan dari dalam dapur, dia yakin jika itu hanya halusinasinya yang meningkat. Setelah dia dapat mendengar dan melihat halusinasi, dia sekarang bisa menciumnya. "Kak?" Tanya Hyunjin yang menuju dapur melihat adanya seorang perempuan disana.
Dahyun yang terkejut dengan adanya suara melihat ke arah belakang, kenapa Hyunjin memanggilnya dengan sebutan kakak?
Sementara itu, Hyunjin ikut terkejut karena saat berbalik itu adalah Dahyun yang tengah memasak makan malam. "Kak?" Tanya Dahyun yang menaikkan alisnya, dia kebingungan dengan panggilan tersebut.
"Oh, aku kira kau orang lain." Kata Hyunjin mencari air minum dan meminum segelas airnya. "Sudah kuduga kau adalah Cassanova." Kata Dahyun membuat Hyunjin tersedak oleh kalimatnya. Air yang tadinya harus menuju ke dalam perut harus berserakan di atas meja dan membasahi baju Hyunjin.
"Aish..." Kata Hyunjin kemudian menatap bagian belakang Dahyun tajam. Perempuan itu tidak bisa menyaring kalimatnya.
"Kau sudah makan malam?" Tanya Dahyun menanyakan keadaan Hyunjin yang terdengar sangat aneh saat Dahyun mengatakannya. Hyunjin mengelap wajahnya dengan tisu dan berkata, "Belum."
"Kalau begitu, terimalah kebaikan hatiku untuk membuatkanmu makan malam." Kata Dahyun memotong sesuatu di atas tempat pemotong bahan masakan. "Kau yakin tidak kau beri racun?" Tanya Hyunjin masih mencoba untuk mengeringkan dirinya.
"Aku yakin aku bisa menusukmu dengan ini." Kata Dahyun sembari memperlihatkan pisau besarnya. Hyunjin yang mengetahui itu langsung terkekeh pelan dan menuju ke arah kamarnya untuk berganti baju.
Dahyun yang merasa masakannya sudah siap, menaruhnya di tempat makan dan bersiap untuk makan terlebih dahulu. Sudah cukup menjijikkan untuk memberi makhluk itu makanan, tidak harus makan malam berdua juga.
Namun saat ingin memakan nasinya, dia diberi pemandangan buruk di depan mata, yaitu benda-benda yang berserakan dimana-mana. "Nafsu makanku hilang." Kata Dahyun yang kemudian menghela nafas.
Selama dia berada di keluarga ayah dan ibu biologisnya, semuanya harus tertata rapi. Apapun harus dimasukkan ditempatnya, setidaknya ditaruh ditempat yang patut.
Dengan inisiatif yang automatis dalam saraf otaknya, diambil semua baeang-barang itu dan dirapihkan dengan jas yang dia gantungkan di gantungan jas.
"Belum makan? Kau menunggu kekasihmu yang tampan ya?" Tanya Hyunjin yang baru saja keluar dari kamar setelah mandi dan berganti baju, dia melihat Dahyun yang mencuci tangannya di washtafel karena memegang kaos kaki Hyunjin yang baru sekali pakai.
"Lebih tepatnya membersihkan kekacauan yang kau perbuat." Hyunjin yang mendengar kalimat itu langsung melihat ke arah ruang tamu dan mendapati jika pakaian dan barang-barangnya sudah dirapikan.
"Aku akan makan di-". "Makan disini." Kata Hyunjin memotong pembicaraan Dahyun yang ingin menghindari makan malam bersama itu dengan makan didepan tv. "Aku tidak suka canggung." Kata Dahyun.
"Kalau begitu terbiasalah denganku." Hyunjin tersenyum saat mengatakannya, perempuan didepannya ini sangat pintar mengutarakan maksud dan pikirannya. Seperti sangat tidak menyukai hal-hal yang berbelit-belit.
Dahyun yang tidak mempunyai pilihan lain pun duduk berhadapan dengan Hyunjin, meja yang memberi jarak kepada mereka membiarkan mereka mempunyai waktu pribadi untuk mereka makan.
![](https://img.wattpad.com/cover/217687512-288-k239652.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Castle
FanfictionPada zaman dahulu kala, terdapat sebuah kerajaan. Dikerajaan itu ada seorang prajurit yang ingin mengambil tahta dan kastil kerajaan itu. Namun dengan syarat: "Seorang pencuri tahta tidak boleh jatuh cinta kepada putri raja." Soobin menaikkan gelas...