1 - New student

2.8K 1.2K 3.4K
                                    

"Selamat pagi anak-anak," sapa Bu Irryne.

"Pagi, Bu," sahut murid-murid serempak.

"Hari ini di kelas kalian akan kedatangan murid baru," ucap Bu Irryne.

"Beneran, Bu?" tanya Ardi antusias.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar tepat ketika Bu Irryne ingin menjawab pertanyaan Ardi. "Masuk!"

Tak lama kemudian, pintu kelas terbuka lebar. Semua orang mengalihkan pandangannya dan menjumpai seorang gadis berparas cantik dengan mata cokelat gelap, seseorang yang baru saja mereka jumpai di sekolah.

"MAA SYA ALLAH CANTIKNYA ...." teriak Ardi memulainya.

"BIDADARI MANA LAGI YANG KEHILANGAN SELENDANGNYA?" sambung siswa yang duduk di samping Ardi.

"MANIS BANGET," lanjut yang lain.

"NENG MAU NGGAK JADI PACAR AA?" tanya cowok yang ada di belakang.

"MANCUNG," puji yang ada di sebelahnya.

"PUTIH," sambung yang lainnya.

"CANTIKKAN JUGA GUE," ucap salah satu siswi sambil mengibas-ngibaskan rambutnya.

Tetapi murid yang berjenis kelamin laki-laki sama sekali tidak memperdulikannya. Membuat siswi itu, hanya bisa berdecak kesal.

"ADUH NGGAK KUAT LIHATNYA KEIMUTAN," lanjut seorang siswa berteriak kencang.

"SUMPAH CANTIK BANGET," sambung yang lain tak kalah kencang.

"ADUH MAK, CALON MANTUMU OTW AKU BAWA PULANG MAK," ucap siswa tersebut sambil berdiri tegap.

"Sudah-sudah, kalian tidak usah ribut! Tenang!" Bu Irryne menatap gadis itu. "Silahkan pekenalkan diri," ucap Bu Irryne.

Gadis itu mengulum senyum tipis yang jika dilihat sekilas tampak seperti seringai. "Icil," sapanya disertai senyum palsu.

Lima menit berlalu gadis itu hanya bilang "Icil?" pada mereka. Suasana mendadak hening dan tenang. Tak ada satu pun yang ingin menanggapi perkenalkan singkat itu.

Merasa tak ada yang mencairkan suasana, Bu Irryne pun akhirnya angkat bicara. "Baiklah, kamu duduk di samping Arum ya." ucap Bu Irryne sambil mengarahkan Icil pada bangku kosong yang ada di samping gadis yang bernama Arum.

Tanpa basa-basi, gadis itu berjalan tenang menuju tempat duduk yang diarahkan.

"Waahh! Dia Fricilla Emly Hermawan, kan?" ucap seorang cowok berwajah tampan dengan senyum berlesung pipi yang terlihat manis di kedua belah pipinya.

Cowok tampan penuh trik, dialah Skala Bumi Alpha. Panggil saja dia 'Bumi'.

Kedua mata Bumi tak lepas dari seorang gadis berseragam dengan rambut hitam panjang bergelombang yang tergerai.

"Namanya Icil kok lo bilang Fricilla sih?" tanya Jordan, sosok cowok lain ikut tertarik dan menatap sosok gadis bernama Fricilla itu.

Bumi nyengir tak berdosa. "Nanti aja gue cerita, pas kita di kantin."

"Pelit amat lu, masuk neraka nanti tau rasa." ucap Jordan mengumpati sahabatnya itu.

Tiba-tiba bolpoin mendarat ke arah Bumi dan Jordan, membuat obrolannya soal Icil buyar. Bumi dan Jordan pun menoleh secara bersamaan dan melihat Bu Irryne, sedang menatapnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Bumi, Jordan?!" teriak Bu Irryne. "Jangan mengobrol! Tolong fokus ke pelajaran saya atau kalian nggak menganggap pelajaran saya penting?" ucap Bu Irryne.

"Penting kok Buu, kalo enggak penting saya mendingan bolos Buu." jawab Jordan seenak jidat.

"Astaghfirullahaladzim. Kamu mau saya hukum?"

"Hehe maaf Buu, becanda doang tadi." sahut Jordan.

Sedangkan Bumi, hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah laku sahabatnya itu.

****

"Hai kenalin nama gue Arum," gadis itu mengulurkan tangannya pada Icil sambil tersenyum ramah.

Icil menerima uluran tangan itu."Icil," balasnya.

"Nama lengkap lo siapa?" tiba-tiba pertanyaan itu terlontar dari mulut gadis yang duduk tepat di depan Icil.

Icil tidak langsung menjawab, Icil hanya bisa diam.

Melihat Icil seperti itu, Arum pun mulai memperkenalkan gadis yang baru saja bertanya dengan Icil.

"Namanya Ariel, lengkapnya Ariel Nathania Winata. Dia sahabat gue." ucap Arum.

"Oh, maaf. Nama gue Fricilla Emly Hermawan. Dipanggil Fricilla atau Cilla. Tapi orang banyaknya manggil gue Icil." ucap Icil lengkap.

Di sisi lain, Bumi dan Jordan sedang menguping pembicaraan mereka bertiga.

Seketika Bumi langsung tersenyum lebar. "Bener kan kata gue?"

Jordan hanya bisa mengangguk takjub. "Lah kok bener? Apa jangan-jangan Bumi udah kenal sama Icil?"

New studentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang