5 - Maaf ya

1.2K 1K 2K
                                    

Selama di ojek, Icil cuma bisa menangis. Ia mengeluarkan air matanya terus-menerus, bahkan kalau bisa sampai habis supaya ia tidak perlu menangis lagi dengan air mata.

Sesampainya di rumah, Icil masuk ke dalam dengan hati-hati, ia berusaha menutupi bekas tangisan yang kentara di pipinya. Tak ingin ketahuan oleh Mila, mamanya.

"Loh, anak Mama udah pulang," sapa Mila, seorang wanita yang memiliki paras tak kalah cantik dari Icil. Wanita berambut panjang hitam legam dengan senyum yang sangat manis.

Icil terlonjak, kaget melihat kedatangan sang Mama. "Apaan, sih, Mama, Ngagetin aja!" protes Icil.

Mila terkejut, ia memandang Icil dari atas sampai bawah. Mila menghela napas berat, ia baru menyadari seragam yang Icil kenakan sangat kotor.

"Icil, kenapa? Kenapa seragam sekolah kamu kotor? Bukannya saat berangkat sekolah tadi, seragam kamu baik-baik aja? Kenapa malah sangat kotor kayak begini?"

"Nggak mungkin, kan? Kalau gue harus jujur sama Mama soal kejadian hari ini?"

Tukk!

Mila mengetuk kepala Icil pelan dengan jarinya, raut wajahnya tampak gemas. "Icil, kalau orang tua lagi nanya, kamu harus jawab, kan?"

Icil mengangguk. "Iya, Ma."

"Terus? Kenapa ditanya malah diem?"

Icil bingung harus berbuat apa,"Ma, Icil nggak bisa jawab sekarang. Karena seluruh badan Icil gatal-gatal semua, nih. Icil mau mandi dulu, ya." Icil langsung masuk kamar dan menguncinya rapat-rapat.

Mila mendesis pelan."Dasar anak zaman sekarang!"

****
Sudah dua jam Icil membaringkan tubuhnya di ranjang sambil memikirkan kejadian yang baru saja terjadi.

Drtt.... Drttt....

Ponsel Icil berdering nyaring, Icil mengambil ponselnya yang berada di meja kecilnya di sebelah ranjang, menatap layar ponsel. Ada panggilan dari sahabatnya Arum. Icil pun segera menerima panggilan tersebut, sepertinya penting. "Kenapa, Rum?"

"Icil! Lo udah denger berita belum?"

"Berita? Berita apa?"

"Astaga, Icil?! Lo belum tau? Semua orang aja hampir tau, tentang berita ini. Masa lo nggak tau, sih? Kemana aja, bu?!"

"Lo bilang hampir, berarti belum semua orang, kan, yang tau? Memangnya ada berita apa, sih?"

"Bumi kecelakaan. Katanya kakinya kejatuhan lemari, gitu. Tapi gapapa, dia udah nggak kenapa-kenapa. Cuma luka sedikit dan memar, nggak ada luka serius."

Icil terdiam sebentar.

"Halo? Icil? Fricilla?"

"Hah?! Iya, kenapa?"

"Jadi lo mau ikutan, nggak?"

"Kemana?"

"Aduh... Iya ke rumah sakitlah. Nanya lagi."

New studentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang