Chap.3

13.4K 1.4K 199
                                    

NB!

Baca ini dulu biar ngerti alur nya!!

Untuk font yang miring semua itu berarti batinnya neng Jiyeon ya....

Sedangkan yang font miring dan diikuti tanda petik di awal dan diakhir itu berarti batin dari salah satu cast.

Okey...enjoy this story!

Hope u like it!!

oOo

Jiyeon kini berjalan kearah taman belakang untuk mencari Chanyeol.

"Ada apa ini?" Ucapnya saat melihat Jimin dan Tzuyu seperti tengah berbicara dengan Chanyeol.

Jimin tersenyum miring, "Oh astaga! Wanita jahat kini datang menghampiri aib keluarga!"

Ada apa dengan bocah ini?
Ini kenapa si tzuyu malah diam aja?

"Maaf kan aku tuan Jimin, tapi mau bagaimanapun dia adalah kakakmu." Ujar Jiyeon tenang.

"Sudahlah nona." Ujar Chanyeol pelan, ia tak ingin ribut dengan adiknya sendiri.

"Siapa yang mulai duluan adikku tersayang?" Ujar Jiyeon dingin kearah Tzuyu.

"Maafkan Jimin kak, dia hanya asal bicara." Ujar Tzuyu lembut.

Cih!

Jiyeon mengambil kerikil yang ada didekatnya dan digenggamnya erat.

Grtt!

"Kau tau tuan Jimin, Untung saja majikanmu adalah adikku yang baik hati dan pemaaf! Jika kau bersama ku, siapapun yang membuat masalah! Akan berakhir seperti kerikil ini." Ujar Jiyeon sembari memperlihatkan kerikil yang kini telah terbelah dua.

Jimin menatap ngeri, "Aku mungkin akan membelah setiap inci tulang belulang orang orang sombong sepertimu! Paham?!" Ucap Jiyeon dengan tatapan dinginnya.

"Maafkan dia kak, ayo Jimin! Kita pergi." Ujar Tzuyu sembari membawa Jimin pergi dari taman.

"N-nona, tanganmu?" Tanya Chanyeol khawatir.

"Santai saja! Oh ya, aku mau minta tolong....boleh?" Tanya jiyeon seraya menatap kearah Chanyeol.

"Tentu nona." Ujarnya.

"Ajarkan aku seni pedang!" Ujar Jiyeon semangat.

"Bagaimana dengan ayah anda?" Tanya Chanyeol bingung, apalagi sangat jarang wanita bangsawan ingin memegang senjata.

"Tak usah pikirkan pria tua itu! Dia mengizinkan ku kok." Ujar Jiyeon enteng.

Chanyeol ingin tertawa mendengarnya, "Baik nona, tapi mungkin untuk besok saya hanya bisa dari selesai sarapan sampai jam makan siang, karena ada urusan dengan ayah saya." Ujar Chanyeol sopan, Jiyeon hanya mengangguk semangat lalu pergi kekamarnya.

oOo

Kini pagi telah menjelang, seorang pria tengah sibuk mengurus beberapa berkas ditangannya.

"Pagi yang mulia, anda memanggil saya?" Ujar pengawal menunduk hormat.

"Ya, bagaimana dengan masalah kemarin itu?" Tanya pria yang dipanggil yang mulia itu.

Perfect Villain✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang