Chap.9

11.1K 1.2K 68
                                    

NB!

Baca ini dulu biar ngerti alur nya!!

Untuk font yang miring semua itu berarti batinnya neng Jiyeon ya....

Sedangkan yang font miring dan diikuti tanda petik di awal dan diakhir itu berarti batin dari salah satu cast.

Okey...enjoy this story!

Hope u like it!!

oOo

Jiyeon kini tengah menyesap teh miliknya, yah dia tengah menunggu Isla untuk membersihkan badannya.

Untungnya Tzuyu tengah pergi menghadiri jamuan di tempat temannya, jika tidak Tzuyu pasti akan mengatakan hal yang tidak tidak terhadap dirinya.

"Nona..."

Suara lembut itu memanggil Jiyeon pelan.
Jiyeon tersenyum, "Duduklah, aku membawakan beberapa makanan untukmu." Ujar Jiyeon lembut.

"Terima kasih nona, terima kasih untuk baju dan makanan nya." Ujar Isla tersenyum haru.

"Tak usah terlalu dipikirkan, sudah hak setiap orang mendapatkan bantuan dari orang lain, tanpa terkecuali." Ujar Jiyeon hangat.

Isla makan dengan lahap,

Sudah berapa lama ia tak makan?

Jiyeon tersenyum iba, "Selesai makan kau bisa memberi tahu para prajurit dimana kau tinggal...aku akan menyiapkan kereta untuk mengantarkan kamu selamat sampai rumah." Isla tersenyum, namun walau bibir tipis itu tersenyum lebar tapi sorot kesepian terpancar di maniknya.

Jiyeon merasa tak enak, ia tau sorot mata itu.

Sorot mata yang menandakan bahwa ia tinggal sebatang kara,

Gadis yang kuat, itulah yang Jiyeon pikirkan saat melihat Isla didepannya.

"Eum... sepertinya aku sedang membutuhkan pelayan pribadi, apa kau mau?" Janeth menatap kaget, Isla yang mendengar itu melihat kearah Jiyeon dengan tatapan berbinar.

"Nona, tapi..." Janeth menatap ragu, pasalnya pelayan yang bekerja di keluarga Rosselia harus memiliki latar belakang yang jelas.

Namun, Isla?

Entahlah, Janeth tak tau apa yang akan terjadi.

"Aku paham Janeth! Namun, setiap orang berhak mendapatkan kesempatan. Masalah berkhianat atau tidak, itu urusannya dengan Tuhan." Ujar Jiyeon datar.

Isla mendengar itu mengangguk semangat, "Nona, sangat hina bagiku jika aku mengkhianati orang yang telah menyelamatkan ku." Ujar Isla penuh rasa yakin.

Jiyeon pun tersenyum, "Ayolah Janeth, gadis kecil ini butuh kehidupan yang lebih layak."

Janeth menghela nafas panjang, "Baiklah nona, namun Isla aku akan mengawasi mu." Ujarnya pelan, Isla tersenyum riang mendengarnya.

"Masalah ibu dan ayah itu biarlah urusanku, tenang saja... makanlah." Ujar Jiyeon pelan sembari membaca buku.

Isla tersenyum, "Nona, maaf lancang...tapi apa anda dekat dengan yang mulia?"

Perfect Villain✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang