Chap.13

9.4K 978 47
                                    

NB!

Baca ini dulu biar ngerti alur nya!!

Untuk font yang miring semua itu berarti batinnya neng Jiyeon ya....

Sedangkan yang font miring dan diikuti tanda petik di awal dan diakhir itu berarti batin dari salah satu cast.

Okey...enjoy this story!

Hope u like it!!

oOo

Sudah seminggu berlalu,

Dan sudah bermacam macam jebakan yang di gunakan Tzuyu untuk mencelakakan Jiyeon.

Bahkan, ia tadi malam mendapati dua ekor ular berbisa didalam selimut miliknya.

Dasar adik gila! Pikirnya.

Jiyeon mendengus sebal, ia bosan.

Semua buku telah ia baca, bahkan kini Janeth dan Isla tengah berbelanja kepasar,

Jiyeon ingin ikut, tapi dia sangat malas jika harus bertemu dengan Sehun.

Jadi, dia memilih untuk tak ikut kepasar.

"Aku bosan!" Seru Jiyeon malas.

Aku jadi rindu berada di meja hijau!

Tok tok tok!

Jiyeon tersenyum Semangat kearah pintu, bisa jadi itu Janeth atau seseorang yang akan menyelamatkannya dari kebosanan yang melanda dirinya.

"Chanyeol!!!" Seru Jiyeon senang, gadis cantik itu pun berjalan kearah Chanyeol yang tengah membawakan teh untuknya.

"Nona, saya membawakan teh untuk anda." Serunya sopan.

Jiyeon menyambut nampan itu dan membawa Chanyeol untuk duduk bersama dengan dirinya.

"Tapi, nona...." Seru Chanyeol ragu.

Jiyeon menatap Chanyeol malas, "Ayolah! Lagi pula Kau juga seorang bangsawan! Jadi tak masalah kalau kita duduk bersama." Ujar Jiyeon pelan sembari menyuruh Chanyeol duduk disampingnya.

Degupan jantung Chanyeol semakin tak menentu, apalagi badan Jiyeon begitu dekat dengannya.

"Minum ini, Chanyeol!" Seru Jiyeon hangat sembari menyodorkan teh untuk Chanyeol.

Chanyeol mengambil cangkir itu pelan, dan menunduk sebagai ucapan terima kasih.

Jujur saja, ia tak berani beradu tatap dengan gadis cantik disampingnya itu.

Set!

"Rambut kamu sudah lumayan panjang ya..." Seru Jiyeon sembari membenarkan poni Chanyeol yang mulai menutupi mata pria itu.

Nafas Chanyeol tercekat, ia merasa pasokan oksigen miliknya mendadak habis.
Jantungnya kini berdegup sangat kencang.

Tangannya membawa teh itu kemulutnya walau sedikit bergetar, ketika jari jari mulus itu mulai menyentuh wajah dan rambutnya.

Perfect Villain✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang