Chap.15

8.5K 992 44
                                    

NB!

Baca ini dulu biar ngerti alur nya!!

Untuk font yang miring semua itu berarti batinnya neng Jiyeon ya....

Sedangkan yang font miring dan diikuti tanda petik di awal dan diakhir itu berarti batin dari salah satu cast.

Okey...enjoy this story!

Hope u like it!!

oOo

Jiyeon berjalan dengan mata sembab dan hidung merah begitu nyata terlihat.

Tatapan kosong penuh kesedihan kini menghiasi, senyuman barang singkat pun tak bisa terukir.

Sesekali kristal bening itu lolos begitu saja ketika mengingat sosok Chanyeol yang rela mati demi dirinya.

Jiyeon berjalan mengenakan gaun hitam polos tanpa adanya permata ataupun perhiasan.

Sudah berapa kali tangan putihnya menyeka air asin yang berasal dari manik indahnya.

Suara ketukan sepatu wanita membuat Jiyeon menoleh, Tzuyu berjalan sembari tersenyum miring kearah Jiyeon.

Berbeda dengan Jiyeon yang berpakaian sangat sederhana, Tzuyu malah memakai gaun hitam mewah dengan perhiasan yang melekat di tubuhnya.

Gadis gila ini mau melayat atau pergi ke jamuan?

Gadis cantik itu menoleh ke kiri dan kanan guna mengecek bahwa ia hanya berdua saja dengan Jiyeon.

"Kenapa penampilan mu hari ini seperti wanita bangsawan miskin? Bahkan orang orang tahu kalau aku lebih mempesona dari pada kau kak..." Ujarnya sembari melipat kedua tangannya di dada.

Jiyeon hanya melirik datar dan pergi begitu saja mengabaikan Tzuyu.

"Baguslah, dia mati!" Ucapan Tzuyu tentu membuat Jiyeon berhenti dan berbalik menatap Tzuyu tajam.

"Jaga mulutmu! Sebelum aku copot lidah mu itu!" Ujar Jiyeon kesal.

"Kau tahu? Orang seperti dia tak pantas untuk hidup...sayang sekali Tuhan salah memberikan wajah tampan untuk manusia bodoh seperti Chan-- ARGHH!!"

Jiyeon menarik rambut Tzuyu kasar, "Dengarkan kan aku baik baik wanita gila! Kau, mulut hina kau itu tak pantas menyebutkan nama Chanyeol yang begitu berharga! Karena sampah tak berhak mengomentari sebuah permata!" Jiyeon menatap tajam, aura gelap menyelubungi membuat Tzuyu bergidik ngeri.

Bahkan Tzuyu meringis karena rambutnya seperti akan lepas dari kepalanya.

Jiyeon mendorong kepala Tzuyu kuat dan pergi dari hadapan gadis yang tengah memegangi kepalanya itu.

oOo

Jiyeon berjalan gontai menuju kedua orang tuanya itu.
"Sayang...Chanyeol pasti bahagia disana." Ujar Rain sembari mengelus puncak kepala Jiyeon.

Jiyeon hanya mengangguk pelan,

"Kemana Tzuyu? Kita bisa terlambat!" Ujar Tae hee khawatir, takut mereka tak sempat menghadiri penghormatan terakhir untuk Chanyeol.

Tzuyu sedikit berlari kearah kedua orang tuanya, "Maaf telat, ayah ibu!" Ujarnya manis.

Tae hee menatap Tzuyu dari atas hingga ke bawah, "Kau tahu bukan bahwa kita akan menghadiri acara duka, bukan pesta topeng." Ujar Tae hee tak habis pikir.

Perfect Villain✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang