20. Ketahuan

340 44 5
                                    

(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)


"Ngapain lo, Nye?"

Anyelir menelan salivanya dengan sukar. Ia memalingkan wajahnya begitu menyadari Antariksa terlalu dekat dengannya. Mengusir kegugupan, Anyelir berdeham lalu menghadap Antariksa. Menatapnya nyalang.

"Apa urusan lo? Minggir!"

Anyelir berhasil mendorong tubuh lelaki itu menjauh darinya. Bukannya marah, Antariksa malah tertawa. Tak ada yang bisa dilakukan Anyelir selain mengernyit kebingungan.

"Kenapa lo? Ada yang lucu?" sarkas Anyelir sambil bersedekap dada. Ia tidak mengerti kenapa Antariksa harus tertawa sementara tak ada yang lucu. Dan ia baru menyadari, kenapa lelaki itu ada di sana?

"Ngapain lo di sini?" tanya Anyelir ketus.

Antariksa menghentikan tawanya. Menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum miring. "Seharusnya gue yang tanya sama lo. Ini kan ruang ganti cowok. Lo mau ngapain? Ngintip? Nyuri?"

Anyelir tampak geram. Bisa-bisanya ia dituduh dengan kegiatan amoral seperti itu.

"Enak aja! Gue kerja, tahu!" elak Anyelir cepat. Tentu saja ia tidak mau dituduh sembarangan. Bisa-bisa pencemaran nama baik!

"Kerja apaan?" Antariksa menatapnya remeh. Anyelir rasa lelaki itu tidak terlalu bodoh untuk mengetahui pekerjaannya. "Oh, oh, gue tahu. Lo kan agen perjodohan. Tapi, yang cukup mengherankan. Apa hubungannya dengan lo ada di sini?"

Anyelir tahu, lebih baik ia segera keluar dari sana. Selain karena tidak ingin diwawancarai Antariksa, ia juga tidak ingin ketahuan. Siapa yang menyangka jika nanti tiba-tiba ada yang masuk ke ruangan? Bisa mati apes nantinya.

Masalah surat yang ia tujukan untuk Oktan, sepertinya harus memakai cara lain. Ya, ia masuk ke ruang ganti, mencari loker yang ditempati Oktan hanya untuk meletakkan surat misterius. Terkesan kuno? Tetapi hanya itu cara yang ia pikir manjur.

Ia telah mencari tahu tentang Oktan. Lelaki itu tampak dingin dan juga agak kejam. Tatapannya saja tidak hanya membuat para gadis jatuh cinta, tetapi juga bisa membuat seseorang mati karenanya. Namun, Anyelir bisa melihat bahwa tatapannya yang tajam itu tampak menyiratkan luka.

Oktan memang kerap tidak peduli dengan hadiah-hadiah yang mampir di lokernya. Tetapi ia akan peduli dengan sesuatu yang misterius. Flower pernah bilang, Oktan adalah seseorang yang mudah bersangka buruk. Jadi, ia menuliskan surat yang berisi, "gue tahu apa yang lo inginkan. Temui gue di kafe Gardenia."

Tidak bisa dijamin berhasil, tetapi bisa merangsang seseorang untuk penasaran untuk datang ke tempat yang disebutkan. Saat itulah, kencan dadakan dimulai. Dengan alasan, Flower juga mendapat surat yang sama. Bukankah itu jenius?

"Enggaklah. Bukannya Oktan suka curigaan? Bisa-bisa dia marah dan berpikir kalau Flower yang ngelakuin itu. Mudah ditebak."

Anyelir memincing. Apa Antariksa adalah seorang cenayang? Kenapa bisa menebak pikirannya?

Frobly-Mobly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang