0.5

1.6K 190 2
                                    

Happy reading everyone...

Don't forget vote and comment ya...






(Name) pov

Aku turun kebawah setelah memakai baju seragam baru dikasih meliodas beberapa menit yg lalu, "jadi kamu bocah yg bernama meed itu?" tanyaku melihat dia tengah melirikku sedikit takjub apa yg dia lihat.

"apa kamu angel?" tanyanya yg membuatku ketawa mendengarnya.

"tentu saja bukan, bocah kecil" aku mencubit pipi cubby nya yg membuat dia memerah di pipi, "sepertinya tuan pemilik bar ini memberikan makanan beracun untukmu" ujarku berjalan ke counter.

"bagaimana kau tahu aku diberi makan berancun ole bocah pirang menyebalkan itu" cemberutnya yg membuatku ketawa.

"tentu saja aku tahu dan dia bukanlah bocah, dia itu pria dewasa...ya...~ meski dia pendek, hahaha" ketawaku memasak makanan buat dirinya dan setelahnya aku memasak hidangan sosis goreng dan telor ceplok plus saos disisi piringnya, "ini silahkan makan" ujarku, meed pun langsung memakannya dengan lahap.

'sepertinya dia tak makan beberapa hari di tempat tinggalnya, dan aku berharap mereka baik2 saja' harapku karna aku tahu meliodas akan mencabut pedang glithunder dan mungkin author tidak akan mengisahkannya terlalu panjang benarkan author.

(benar sekali)

Tidak lama setelah meed makan dan meminum susu vanila hangat, aku melihat meliodas, elizabeth dan hawk kembali ke bar membawa pelanggan banyak, aku buru2 merapihkan pakaianku dan memberikan salam hangat kemereka.

"OKAERINASAI~ MINNA-SAN~"

"DAN SELAMAT DATANG TUAN2 DAN NYONYA2" aku tersenyum dengan hangat ke mereka yg membuat beberapa laki2 ngeblush seketika setelah melihat pakaian yg aku kenakan sangat lucu baginya.

"UWADUH~! AKU NGGAK TAHU KALAU DISINI ADA PELAYAN CANTIK SEPERTI DIA"

"kalau tahu gitu mah, aku akan bakal kesini setiap saat"

Setelah mendengar itu meliodas tanpa tak suka mendengarnya lalu dia meremas dada kiriku membuatku terkejut dan malu dan buru2 memukul tangannya.

PLAK!

"DASAR MESUM" teriak ku.

"kalau begitu, elizabeth... sudah waktunya kau bekerja" ramah meliodas, elizabeth mengangguk dan mulai membantuku membawa pesanan par pelanggan meski dia masih belum terbiasa, dan sedikit banyak kesalahan yg dia perbuat tapi aku selalu sabar dan mengajarkan dia menjadi pelayan yg baik sampai akhirnya elizabeth terbiasa menjadi pelayan, malam pun semakin larut dan pesta yg mereka adakan di bar ini masih tetap ramai sampai elizabeth mendapatkan informasi tentang The White Forest yg katanya banyak monster tinggal disana dan prajurit holy knight tidak berani datang kesana, 'sudah waktunya bertemu Diane kah' setelah shiftku selesai dan beberapa pelanggan sudah mulai kembali kerumah aku melihat meliodas tengah merenung sesuatu diluar bar yg membuatku datang menghampiri dia.

"apa yg kau sedang lamunkan meliodas-san?" tanyaku polos.

"hmm... hanya sedang memikir kan sesuatu yg konyol" riangnya dengan senyuman lebar khas meliodas membuatku hanya mengangguk.

"meskipun itu hanya pemikiran biasa, tapi aku tahu pemikiran biasamu itu adalah pemikiran kekhawatiranmu, aku tak tahu apa yg kau khawatirkan meliodas-san tapi aku yakin itu sesuatu yg bagus dan buruk... jangan terlalu banyak berpikir nanti kamu akan jadi bungkuk loh" ujarku membuat dia tertawa.

The Seven Deadly Sins One Side Of Story in YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang