0.31

690 85 2
                                    

Happy reading everyone...
Don't forget vote and comment ya...









(Name) pov

"Setelah itu...aku berusaha pergi dari demon realm untuk mencari oneesama lagi setelah dia dibunuh oleh holy knight tapi sayangnya aku tidak bisa melihat dia terlalu lama...karna kekuatanku disedot oleh dimensi demon jadi ya~ begitulah" twin!(name) masih menceritakan masa lalu yg kami lalui dan bahkan dia menceritakan kisah cintaku dengan meliodas dan itu sungguh memalukan bagiku, entah kenapa aku merasa cerita asli nanatsu no taizai mupai berubah seiring aku berada disini, aku mulai pergi keluar balkon dilantai dua dan aku melihat langit malam yg indah meski bangunan2 di liones sudah menjadi puing2 batu yg hancur oleh bekas perang.

"Aah...apa aku akan kembali kedunia asliku, karna...kutukan meliodas dan elizabeth sudah hilang...atau...aku akan tetap berada disini" gumamku sambil meratapi nasib ku disini, elaine yg melihatku tengah melamun di balkon pun menghampiriku.

"Ada apa (name)?" tanya elaine.

Aku menatap elaine setelah mendengar pertanyaannya "aku tidak apa2 kok elaine hanya saja...aku merasa bingung".

"Bingung kenapa?" ujar elaine.

"entahlah aku juga tidak tahu... hanya saja aku merasa, aku tidak akan kembali kesini" ujarku yg membuat elaine kaget.

"ngomong apa kamu (name), apa kau lupa apa yg penyihir itu bilang bahwa kau sebenarnya tinggal disini" ujar elaine mencoba menyadarkanku, tapi aku hanya tersenyum pahit dihadapannya lalu "aku mau pergi berjalan2 diluar dulu..." ujarku.

"apa aku temani (name)?" ujar elaine.

Aku melirik elaine dan menggeleng kepala "tidak perlu, aku ingin sendiri".

Aku berjalan diluar istana sampai aku melihat padang rumput luas disekitar sini dan aku tak menyangka bertemu meliodas, 'ah aku lupa... ini adegan dimana meliodas takut kembali menjadi dirinya' aku mulai berjalan kearah meliodas dan mulai tersenyum melihat dia kemari.

"meliodas-san, sedang ngapain kau disini?" ujarku, dia langsung melirikku yg membuat dia langsung memelukku erat, aku sangat kaget apa yg dia lakukan, aku mulai menyamankan diri dengan posisi dudukku sambil memeluk dirinya.

"ad apa meliodas-san, kau seperti sedang memikirkan sesuatu?" ujarku.

Dia mulai menggerakan kepalanya didada buahku "kenapa kau memanggilku meliodas-san, kenapa nggak memanggilku meli atau meliodas saja" cemberutnya yg membuatku tertawa.

"hahahahahah, meli~ kau ini sungguh kekanakan ya... tapi sisi itulah yg membuatku suka" ujarku memeluk dia bertambah erat dan sekali-kali mencium pucuknya 'aku tak menyangka aku menjadi kekasih meliodas beneran, tapi aku merasa khawatir moment ini hanyalah sebentar karna aku menyadari bahwa aku bukan lah orang asli ditempat ini, meski mereka berusaha memberitahuku kebenarannya tapi setelah aku berpikir ulang ini semua hanya mimpiku saja' pikirku sedih, tanganku mulai mengusap atas kepala meliodas yg membuat dia nyaman dan mulai merasa mengantuk dalam tidurnya, aku yg merasakan pria ini sudah tertidur pun hanya tersenyum.

"meli...apa bisa kita bersama... aku takut ini semua mimpi" gumamku sambil melihat meliodas tertidur seperti bayi.

Dan tidak lama kemudian hawk, diane, king, ban, merlin, gowther, escanor, elizabeth dan elaine datang kemari.

"(nameeee)/(nameee)-chan" teriak mereka dan akan memelukku tapi aku menyuruh mereka diam dan menunjuk kapten/meliodas sedang tidur yg membuat mereka terkekeh melihatnya.

"dia tampak damai dalam tidurnya , (name) meskipun dulu kau dan aku memiliki masalah aku mohon maafkan semua kesalahan yg aku buat yg membuatmu tersiksa" ujar eli sedih, aku menggeleng kepala.

The Seven Deadly Sins One Side Of Story in YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang