0.16

1K 106 8
                                    

Happy reading everyone...

Don't Forget vote and comment...






Meliodas pov

Sekarang kita sedang menuju Camelot dimana arthur dan yg lain telah menunggu kami.

"Kapten! "Panggil merlin.

"Ada apa merlin? " ujarku.

"Sesuatu terjadi di Camelot..." ujar merlin.

"Apa kau tahu ada apa disana? " ujarku.

"Aku tidak tahu kapten tapi aku merasa kekuatannya sangat besar" ujar merlin.

'Sepertinya mereka sudah mulai bertindak' pikirku dan saat kami melihat kondisi Camelot dari jarak jauh aku melihat makhluk yg aku tahu siapa itu.

'Albion' ujarku dalam hati.

"MAKHLUK APA ITU... "teriak hawk lalu dia melihat ukuran kekuatan albion yg membuat dia kaget "kekuatannya melibihi kita kekuatannya 20.000" ujar hawk.

"Hawk tetaplah disini bersama elizabeth dan (name) " ujarku.

"Merlin ubah aku keukuranku semula" ujar diane mulai melompat keluar merlin mulai mengubah diane ke ukuran raksasa,  "merlin bawa aku ke tempat arthur dan yg lain" ujarku.

"Baik kapten" merlin membawaku ketempat arthur aku sudah membawa senjata suciku dan senjata dari liz.

"Yo! "Sapaku.

"Oh... Meliodas-san" seru arthur.

"Sepertinya sesuatu yg terjadi ditempat ini , apa kau tahu makhluk apa itu" ujar meliodas.

"Tentunya itu seekor demon,  meliodas-sama senang aku bisa melihat prajurit legendaris seperti anda"

"Terimakasih atas pujiannya" balasku ke prajurit Camelot sekaligus tangan kanannya arthur.

BRAK!

BRAK!

"makhluk itu akan terus menghancur kan tempat ini kalau kita tidak menghentikannya"

"Apa nama makhluk itu sebenarnya" ujar arthur.

"Albion" ujar merlin yg membuat arthur dan yg lain senang melihat nya.

"Merlin kau disini" riang arthur.

"Sate... Sate... Mari kita urus makhluk itu sebelum dia menghancur kan istanamu" ujar ku menghentikan interaksi mereka dan mulai menyerang albion dengan serangan pedangku menggunakan senjata liz yg sayangnya serangan petarungku tidak berefek termasukserangan arthur dan prajuritnya itu membuatku sedikit kesal karna albion sudah mulai menyerang kami dengan kekuatan demonnya dan menghancurkan tempat ini.

BRAK!

BRAK!

"sial.. makhluk itu benar2 akan meghancurkan camelot"

"apa yg harus kita lakukan"

"arthur-sama"

"kita harus tetap bertarung... dan mencari kelemahannya" ujar arthur dengan percaya diri.

"so~nee~ kita akan mencari kelemahannya secepat mungkin" ujarku dan mulai menyerang albion dengan tendangan mautku lalu aku menyerangnya dengan full counterku yg sepertinya dia masih belum menyerah untuk menyerangku, sungguh menyebalkan sudah mereka datang tapi petarunganku sedikit melemah... bagaimana jika aku menghadapi mereka...kekuatan penuhku masih disegel di tempat druid sialan itu, nanti setelah aku bertarung dengan albion aku akan meminta merlin kesana, aku ingin kekuatan penuh berada didiriku kembali karna aku tahu siapa musuh asliku.

The Seven Deadly Sins One Side Of Story in YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang