0.9

1.3K 164 3
                                    

Happy reading everyone...
Don't forget vote and comment ya...








Diane pov

Aku dan yg lain tengah sedikit bersenang-senang diluar meski begit, aku masih cemas dengan kondisi (name), ini semua salahku... aku tidak becus melindungi (name) dan elizabeth, apa aku pantas menjadi temannya jika aku tak bisa melindunginya dengan benar, tanpa aku sadari air mataku mengalir membasahi pipi yg membuat king menotis itu.

"diane... kenapa kau bersedih?"

"a-aku tidak apa2 king...aku..aku merasa lemah... aku merasa...bahwa aku tidak bisa melindungi orang yg aku sayangi, (name) adalah temanku...teman pertamaku sama seperti elizabeth tapi...dia gadis yg berbeda.... meski aku baru mengenalnya aku seperti sudah mengenalnya lama.... saat pertama aku bertemu (name)-chan , aku pernah menghinanya tapi dia tidak marah denganku saat itu dan menyalahkan kapten karna kapten yg membuat (name)-chan marah dan saat itu aku berpikir bahwa dia gadis berbeda dia tidak takut padaku padahal dia hanya seorang karyawan bar, dan malah dia bersikap biasa padaku dan itu membuatku senang bisa memiliki teman denganya dan elizabeth tapi saat kejadian tadi...a-...a-aku tak bisa melindunginya satupun aku tak bisa king...aku takut...dia pergi meninggalkanku seperti mereka..hikshiks.." aku mulai menangis dan tak bisa berkata apa2 lagi.

"diane.." sedih king dan mencoba menghiburku sampai kapten akhirnya datang kemari.

"KAPTEN! BAGAIMANA KEADAAN (NAME)" aku merubah wajahku biasa berusaha menghilangkan rasa kesedihanku.

"dia tidak apa2 kok, hanya butuh istirahat saja" balas meliodas dengan senyuman.

"meliodas-sama... benerkah (name) baik2 saja, aku benar2 sangat khawatir padanya" ujar elizabeth dengan raut sedihnya.

"tenang saja... dia baik2 saja kok" balas kapten lalu memegang dua buah dada elizabeth yg membuatku terkejut "KAPTEN KAU BENAR2 MESUM!" teriak ku.

"heheheheeh" dengan wajah biasanya kapten membuatku menjadi kembali normal meski begitu aku masih belum tenang.

. . .



(Name) pov

"pemegang kunci.."

"siapa itu..? kenapa kau memanggilku seperti itu, apa aku benar2 orang yg penting dikehidupan ini" ujarku pada orang yg terus memanggilku.


"kau memang lah penting (name), kau adalah pemegang kunci dua clan yg sangat berbahaya dan pemegang dua pintu yg sangat diinginkan oleh mereka semua, kau adalah pemegang kunci dan pemilik kekuatan murni kegelapan dan cahaya..dan aku harap kau menjaga dirimu lebih baik selain ini"

"TUNGGU, JIKA AKU PENTING... ELIZABETH BAGAIMANA DENGAN DIA , DIA ADALAH KUNCI TERAKHIR PEMBUKA SEGEL DEMON CLAN DAN GODDESS CLAN" teriak ku padanya.

"dia memang kunci pembuka segel tapi kunci yg sangat tersembunyi adalah dirimu, selain dia kau lah the last key pembuka gerbang mereka sepenuhnya"

Setelah mendengar itu suara itu tidak terdengar kembali dan tak lama kemudian aku membuka mata dan melihat sekelilingku adalah kamar meliodas, aku lalu perlahan bangun dan berpikir setelah mendengar suara misterius itu berarti selama ini aku sudah menjadi bagian penting dari cerita ini jika begitu... apa yg harus aku lakukan sekarang, aku benar2 bingung dan tak lama aku mulai berjalan keluar kamar karna pusing dengan semua ini dan melihat mereka tengah berdiskusi sesuatu dan mendengar bahwa senjata suci mereka dijual, hilang, diambil oleh penjaga di baste prison dan aku tahu itu dari animenya, aku masih melihat mereka di balik jendela sambil tersenyum melihat tingkah gemas king tengah menjelaskan semua hal tentang senjata suci sampai hawk kesal akan kelakukan meliodas, dan saat itu matanya melirik padaku yg membuatku kaget bahwa meliodas tengah melirikku, aku buru2 memalingkan kepala dan berjalan kearah lain, yg membuat meliodas ingin pergi ke bar tapi...

The Seven Deadly Sins One Side Of Story in YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang