0.8

1.4K 168 9
                                    

Happy reading everyone...
Don't forget vote and comment ya...








Meliodas pov

Setelah tiba di Necropolish...

"baiklah minna, sekarang sudah waktunya kita buka bar" seru meliodas dengan semangat dengan dua pipi memerah bekas kena tamparan dariku.

"hmm... kapten kenapa dengan wajahmu?" tanya diane.

"hmm... meliodas-sama... apa yg terjadi dengan wajahmu?" cemas elizabeth.

"ah~ ini bukan apa2 kok, hehehehee" santai meliodas, "baiklah ban! Mulai sekarang kau adalah chef di barku mengerti" ujar meliodas.

"hmm... baiklah dancho~, eh! Dimana gadis bernama (name) itu?" tanya ban.

Aku mulai menatapnya dengan tatapan tajam dengan aura gelap "ah~ apa kau sedang tertarik dengan pelayanku ah?! Ban~".

"hmm... sepertinya, hahahaha" santai ban membuat lantai yg aku berdiri retak yg membuat hawk yg melihatnya ketakutan sampai (name) tiba dan melihat hawa tak bagus, "ada apa ini...?" tanya (name).

"(name).... selamatkan aku dari dua pria bodoh ini" ujar hawk berlari kearah (name).

"mho, meliodas-san... sampai kapan kau berdiri disitu katanya kita akan buka barnya, aku mau lihat2 keluar dulu, elizabeth apa kau mau ikut? Atau disini?" tanya (name) dengan santai.

"aku disini aja (name), maaf ya~" balas elizabeth.

(name) mengangguk "baiklah, hawk kau ikut?".

"tentu saja aku ikut" balas hawk dan mereka pun pergi dari sini.

. . .

Ah~ setelah aku meredakan amarahku aku tak melihat ban dari tempat ini "dia pergi kemana ?" tanyaku.

"(name) apa ban-san, meliodas-sama?" tanya elizabeth.

"elizabeth kau tak ikut dengan (name)" ujarku dia mengangguk, "aku bertanya tentang ban, terlalu fokus dengan (name) sampai tak melihat si tinggi itu" ujarku.

"mungkin dia ikut keluar kali meliodas-sama" ujar elizabeth.

"oh begitukah... kalau begitu aku menyusul ban dulu" ujarku dan mulai pergi dimana ban berada dan saat aku menemukan ban aku melihat ban sedang bertarung dengan bocah melayang, 'tunggu dulu... itu kan king!? Kenapa dia berbeda dari sebelumnya...sungguh tak bisa ditebak' pikirku dan buru2 memukul kepala ban dengan gelas ale ku jadi btw aku tadi minum ale sebentar.

"NAKAL BAN!" pukulku kepalanya.

BUGH!

"dancho!~~ kau mengganggu sekali...." kesal ban.

"kau itu ya... kalau aku tak menemukanmu aku nggak tahu apa yg kau lakukan terhadap bocah melayang itu" ujarku.

"apa peduli dancho akan bocah itu... memangnya dancho tahu siapa dia?" ujar ban.

"tentu saja aku tahu dia king!" balasku membuat ban terkejut.

"a-apa... ti-tidak mungkin... dia king, king itu gendut dan bau.. bukan bocah tengil itu yg tiba2 menghajarku tanpa alasan" adu ban membuatku menghela nafas sampai diane datang kemari dengan elizabeth.

The Seven Deadly Sins One Side Of Story in YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang