M a n h a t t a n

3.8K 167 32
                                    


Ford POV*

Aku terbangun dengan Liz yang sudah tidak ada disebelahku dan jam sudah menunjukan pukul 9 malam.

Kemana dia?

Aku segera memakai celanaku dan kemudian keluar dari kamar. Indra penciumanku mulai mencium aroma makanan yang membuatku segera berjalan kearah dapur

Aku melihat wanita yang memakai kemejaku sebagai satu satunya pakaian yang ia kenakan sedang memasak di dapur, tanpa ucapan sama sekali aku segera memeluknya dari belakang. Ia sangat terkejut saat tanganku menelusup masuk kedalam kemeja yang ia pakai itu

"Kau sudah bangun?" Gumannya

"Hmm" ucapku sambil menengelamkan wajahku di lehernya
"Kau sedang membuat apa sayang?" Tanyaku

"Spagetti. Untuk makan malam kita" ucapnya bersamaan dengan dia yang mengecup bibirku kilat
"Kau mau pakai lada berapa putaran?" Tanyanya lagi

"Pasti kau tau"

"Hahah yeah. Kau selalu menjawab 2 putaran, aku hanya memastikan saja" jawabnya sambil mengambil botol lada dan memutar lada itu sebanyak 2 kali

Yah seperti yang Bella ajarkan dulu.

Semua tentangnya selalu aku terapkan dalam hidupku-, Termasuk lada

Entah saat bersama Liz hatiku seperti di paksa berhenti untuk mengejar Bella. Tapi saat tadi aku melihat Bella-,aku seperti ingin sekali meninggalkan Liz bahkan hampir saja aku mengejar Bella saat pergi meninggalkan kantorku tadi.

Oh iya! aku baru ingat.

Dimana kertas itu? Kertas yang di berikan Regina padaku tadi

Aku meronggo celanaku dan tak mendapatkan apa apa. Apa kertas itu terjatuh? Tapi tak mungkin.

"Done" ucap Liz membangunkan lamunanku. Ia menarik tanganku untuk segera duduk di bangku ruang makan dengan dia yang meletakan piring berisi spagetti di depanku dan kembali mengambil piring miliknya dan meletakannya di depannya

Aku mulai memakan makananku dan sesekali memikirkan dimana kertas itu jatuh? Namun tersadar saat tangan kecil Liz menyentuh tanganku

"Ada apa?" Tanyanya

"Aku kehilangan sesuatu, apa kau melihat kertas di kantung celanaku?"

"Kertas apa?"

"Tidak bukan apa apa"ucapku kepadanya

Mungkin ini memang takdir agar aku tak bisa bertemu dengan Bella lagi. Atau tuhan mungkin menyuruku untuk tidak menyia nyiakan Liz dari hidupku.

Cinta pertama memang sulit di lupakan. Apa lagi cinta pertamamu jatuh kepada orang yang bertahun tahun selalu bersamamu.

Aku telah bertahun tahun mencari Bella dan berhenti mencarinya sejak aku bertemu dengan Liz , dengan susah payah aku mencoba untuk berhenti memikirkan Bella walaupun itu tak berjalan dengan lancar. Karena aku tetap memikirkannya

Seiring berjalannya waktu akhirnya Liz memaksaku untuk bertunangan dengannya. Aku tak menolak namun aku pun tak menyetujuinnya saat itu juga-, hingga Liz memutuskan untuk pergi jika aku tak mau bertunangan dengannya. Alasannya adalah karena ia tak ingin memiliki hubungan main main lagi , ia ingin langsung ke hubungan serius karena mengingat umur kami juga sudah cukup untuk menempu hal itu. Liz berbeda 1 tahun denganku sama seperti Bella dan itu mungkin membuatnya makin terlihat sama dengan Bella. Saat itu aku berfikir aku tak akan bertemu dengan Bella lagi dan akhirnya aku meng iya kan ajaknya untuk bertunangan dengan dia.

"Sayang sejak tadi kau sering sekali melamun ada apa?" Ucap Liz sambil mengelus tanganku lembut membuatku menengok kearahnya

"Tidakk, aku hanya sedang memikirkan pekerjaan" ucapku berbohong

Love Me Again (Book II) [Segera Di Terbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang