Ford POV*
Aku membuka mata dan mendapatkan sepasang mata berwarna hitam mentapku dengan intens dan berkata "morning babe" setelahnya. Walau aku berharap sepasang mata coklatlah yang menatapku seperti itu
"Morning too Liz" ucapku kepadanya yang membuatnya tersenyum sambil memainkan rambutku
"Sejak kapan kau memperhatikanku?" Tanyaku kepada wanita itu"30 menit yang lalu"ucapnya membuatku terseyum gemas
"Lebih pagi lebih baik jika kita langsung pergi ke Manhattan untuk berjalan jalan" ucapnya setelah itu berdiri sambil mengucir rambutnya, aku hanya mengangguk sambil terus menatapnya
Aku akan terus mencoba untuk memberi hatiku sepenuhnya untuk Liz, walau aku yakin bahwa itu tak akan pernah berhasil.
"Bagaimana dengan mandi bersama?" Tawar Liz membuatku tertawa dengan wajah mesumku membuatnya juga terseyum menggoda dari dalam kamar mandi
"Nope. Itu akan memperlambat kencan kita sungguh" ucapku menolaknya secara halus
"Uhmm okey. Aku mandi lebih dulu" ucap Liz kemudian masuk kedalam kamar mandinya. Aku segera berjalan kearah lemarinya dan membukanya untuk mencari bajuku yang sering ku tinggalkan disini.
Mengambil jelana jeanz dan juga kos berwarna putih juga jaketku yang masih ada disana.
Aku melihat kesudut lemarinya dan mendapatkan sebuah kotak dari kaleng yang biasanya tak ada di lemarinya dan itu sungguh membuatku penasaran.
Aku menengok kearah kamar mandi dan suara pancuran air masih terdengar membuatku segera membuka kaleng itu
Kertas itu.
Kertas yang bertuliskan alamat apartemen Bella berada di dalam kotak ini.
Deg.
What?!
Mengapa ia berkata ia tak melihatnya?
Aku membuka kotak itu dan mendapat beberapa foto anak kecil dan itu tak mungkin Liz, karena sangat berbeda dengannya . Rambut anak kecil itu keriting dengan iris mata berwarna biru laut,namun bibirnya samar samar mirip dengan bibir milik Liz.
Apa itu adiknya?
Entahlah. Tapi foto anak itu sangat banyak disana.
Jika itu adiknya mengapa ia berkata ia adalah anak panti asuhan yang tak memiliki keluarga satupun?
Atau dia teman panti asuhannya?
Sial mengapa aku mempedulikannya.
"Ford-" ucap Liz yang membuatku segera memasuk beberapa foto itu dan menyimpannya kembali kedalam kotak kecuali alamat Bella yang di berikan oleh Regina.
"Yeah?" Ucapku menjawabnya
"Bisakah ambilkan aku handuk baru di dalam lemari? Aku lupa mengambilnya" Ucap Liz membuatku segera mengambil handuk dan segera masuk kedalam kamar mandi itu untuk memberikannya.
...
Aku mengendarai mobilku kearah lapangan sepak bola Manhattan tempat dimana Bella menangis karena aku tak sadarakan diri dan tempat dimana aku memberinya selebrasi pertamaku untuk seorang wanita.
Aku dan Liz turun dengan dia yang terus mengandengku penuh dengan senyuman. Aku menyuruhnya untuk duduk di atas tribun.
"Cetak golnya Ford. Dan beri aku selebrasinya" ucap Liz penuh semangat membuat aku segera menggiring bola yang sudah berada di kakiku dan menendangnya kearah gawang dan yah bola itu masuk kedalam sana. Liz tertawa kesenangan dengan apa yang aku lakukan itu. Aku bermain sendirian disini menatap kearah tribun dan berharap aku berada diwaktu saat Bella menemaniku. Aku menatap wajah Liz yang berubah menjadi wajah Bella membuatku tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Again (Book II) [Segera Di Terbitkan]
Romance17+⚠️ (𝔂𝓸𝓾𝓷𝓰 𝓪𝓭𝓾𝓵𝓽) Follow for read full chapter SQUEL OF HANDSOME BESFRIEND Setelah ayahnya meninggal dunia Bella memilih untuk tinggal bersama temannya di apartemen sederhana dan kehidupnyapun berubah 180 derajat. Ia harus membanting tul...