p a r t y ?

1.9K 103 9
                                    

Kami kemudian turun dari mobil setelah Tyler berhasil membukakan pintunya. Berjalan kearah lift dan segera masuk setelah pintunya terbuka. Aku mengekori Ford yang terus menerus memasang wajah datar padaku , bahkan ia tak membuka omongan sama sekali sejak tadi  membuatku segera mengintruksi Tyler dan Kim untuk tidak naik lift bersama kami.

"Hey" ucapku sambil menyenggol tangan Ford lembut membuatnya menatapku sebentar dan kemudian membuang muka lagi

"Kau masih marah padaku?" Ucapku sambil menyentuh jarinya lembut

"Kau bicara padaku?" Ucapnya sarkastik bersamaan dengan jarinnya yang menolak sentuhanku itu

Kasar sekali dia.

"Tentu saja aku bicara padamu Ford."

"Oh." Jawabnya singkat

Just. Oh?

Shit.

Apa dia akan terus menguji kesabaranku huh?!

Pintu lift terbuka membuat Ford berjalan keluar meninggalkanku yang masih mematung di dalam lift dengan begitu aku segera mengejarnya untuk menyelesaikan masalah ini.

"Ford!" Ucapku berteriak  yang membuatnya berhenti mendadak didepanku membuat kepaku menabrak punggungnya yang keras itu. Ia kemudian membalikan badannya menghadapaku. Dan menatapku yang sedang memegang dahiku dengan tanganku.

Ia tak mengelus dahiku?

Bahkan tak minta maaf.

Sial. Kau Craw!

"Apa lagi?!"

"Aku minta maaf"

"Untuk?"

"Untuk apapun yang aku lakukan tadi yang berhasil membuatmu kesal" ucapku

"Aku tak kesal. Jadi tak usah meminta maaf"

What?

"Tak ada yang ingin di bicarakan lagi kan?- baiklah aku akan keruang kerjaku. Tolong jangan ganggu aku." Ucapnya sambil berjalan meninggalakanku

Sial.

Sombong sekali anak ini

"Baiklah Craw! Aku akan kembali kebutik itu. Jangan telphone dan ganggu aku juga. Bye! Aku muak berbicara dengan bocah kecil pemarah sepertimu!" Ucapku dengan suara yang segaja aku kencangkan walaupun jarak Ford sudah agak jauh denganku.

Masa bodo.

Tuan pemarah.

Keanak anakan.

Aku berjalan kembali kearah lift dan segera menekan tombol turun dan menunggu-

Tangan besar itu berhasil menarik tanganku membuat tubuhku berputar dan menabrak tubuhnya.

Siapa lagi kalaj bukan bocah bertubuh besar menyebalkan itu.

"Kau tidak boleh pergi kemana mana."

"Bukankah kau tak peduli juga?! Dan tak mau di ganggu? Jadi jangan menganggu aku!"

"Tetap saja kau tak boleh pergi-"

"Aku tak akan pergi jika kau tak marah marah lagi padaku."

"Sudah kubilang bahwa aku tak sedang marah padamu-"

"Sttttt kau pembohong-" ucapku sambil menempelkan jariku ke bibirnya
"Ford saat tadi di butik aku sama sekali tidak mencapakanmu. Namun aku hanya terkejut saat bertemu idolaku yang aku sudah idolakan sejak remaja, kau bahkan tau aku sesuka itu dengan Harrykan.... aku sangat mengidolakannya Ford. Kau tau kan apa itu arti idola? Just it. Hatiku hanya untukmu. Dan aku hanya mencintaimu sayang. Jadi tolonglah jika kau ingin cemburu jangan pada seorang selebriti yang aku kagumi karena itu terlihat aneh." ucapku

Love Me Again (Book II) [Segera Di Terbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang