Prolog

114K 8K 206
                                    


Darah mengalir dimana-mana. Menciptakan aroma tak sedap yang tak akan dapat dihindari. Sepi, dan sunyi tempat itu, hanya ada satu pria dengan seorang wanita yang telah menjadi korban nya. Jas kebanggaan nya kini bernoda merah, pedang nya dipenuhi dengan cairan merah itu.

Ialah pembunuhnya.

"Aaa...a.pa. i..ni?" Rintih sang wanita, lemah.

Pria bersurai light blonde itu menatapnya dingin. Ia sudah melakukan hal yang benar, membunuh penjahat sebenarnya yang telah merusak kehidupan orang lain. Merusak kebahagiaan wanita lain yang pria itu cintai, sayang, cintanya tak berbalas sama seperti wanita yang tengah berjuang melawan kematian didepannya saat ini. Ia kehilangan banyak darah.

"Ini adalah balasan mu, karena telah menyakiti Helena."

Wanita itu menatapnya nanar, apa maksudnya ia yang menyakiti Helena? Wanita itulah yang telah merebut cinta Putra Mahkota darinya! Merebut posisi nya atas kursi Putri mahkota! Merebut segala kebahagiaan nya!

Segelintir dari pikiran sang penjahat memang seperti itu, dan sang pria didepannya ini, berdiri dengan bangganya, telah membalas perbuatan buruknya dengan menghabisi nyawa sang penjahat.

"Dengan ini, Helena tidak akan lagi tersakiti."

Bodoh, padahal, pria itulah yang berada lebih dulu disisi sang tokoh utama. Kenapa malah putra mahkota yang mendapat cintanya.

"Maka matilah!"

Pedang berdarah itu, kembali diayunkan tepat kearah sang wanita. Hanya ada erangan kesakitan yang terdengar, darah yang dihasilkan semakin membanyak, menggenang dan mentuk danau merah kecil.
Bibir ranumnya kini seputih salju, pucat tanpa sedikitpun darah yang mengalirinya.

Penjahat telah mati.

Dan kini sang tokoh utama akan hidup bahagia, dengan kekasih hatinya, putra mahkota dan meninggalkan pria itu.

Betapa menyedihkannya nasib yang membelenggu dirinya. Tapi setidaknya, ia dapat membuat Helena, pujaan hatinya bahagia tanpa diganggu sang penjahat. Sekaligus sebagai tanda terimakasih nya, kepada keluarga Duke yang mengangkat dirinya dari gelapnya kehidupan jalanan, sehingga ia dapat bertemu dengan Helena.

Helena sang tokoh utama, kini hidup bahagia, bersama putra mahkota.

Hanya agar dia bahagia, pria itu rela mengotori tangannya sendiri, dengan darah sang penjahat yang kini mati mengenaskan.

Seorang diri.

The Vermilion Primrose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang