[2nd] 37. Annika Raihanna

14.9K 2.1K 260
                                    

"denne avtalen-"

-plak!

Dan sebuah tamparan segera mendarat dari tangan seputih salju di pipi nya tanpa aba-aba. Suaranya memenuhi ruangan, semua yang melihatnya terdiam kaku karena tidak bisa bergerak.

"KAU GILA?!"

Suara yang penuh dengan kemarahan, Lucian terdiam melihat Sienna yang melotot tajam kearahnya dengan tatapan menusuk yang seakan bisa menembus tubuhnya kapan saja. Tapi ia tidak memedulikan, ia memaksa darahnya untuk kembali keluar dari lukanya dan Sienna lagi-lagi menarik pergelangan tangan nya dengan kasar.

"Hentikan hal gila ini Lucian Aldrich Vallerius!"

"...."

"AKU BILANG HENTIKAN-!"

"—DAN MEMILIH DIAM MELIHAT ANNIKA SEPERTI INI!"

Lucian berdiri dan menarik tangannya secara kasar dari genggaman Sienna, kedua nya sama-sama menatap tajam dengan hawa mencekam seolah menandakan sebuah pertarungan antar dua orang ini akan segera terjadi.

Lucian berdecih dengan kasar dan menatap Sienna yang berdiri selangkah didalam lingkaran sihirnya.

"Jangan ganggu apa yang akan aku lakukan. Sienna marienne"

"Dan jangan bantah aku sekali lagi Lucian Aldrich!"

"Apa ada alasan untukku menuruti perkataan sia-sia mu itu, hah?! Aku muak Sienna, aku muak dengan semua ini!"

"Dan aku lebih muak lagi jika aku harus terus berhadapan dengan orang yang selalu berbuat kekacauan dengan mengutak-atik waktu dunia dan merusak keseimbangan hutan Elfa Secioria seperti dirimu!"

"Lalu apa mau mu? Apa kau ingin aku tetap diam tanpa melakukan apapun dan membiarkan diriku hidup sendirian dalam kejamnya dunia ini hah?!"

Sienna menatapnya lalu menatap sebentar kearah Annika yang terkapar dengan bibir sepucat salju yang kini turun diluar sana, kemudian ia menatap Selena, Harry, Putra mahkota dan yang lainnya diluar sana.

Ia tersenyum kecut dan memikirkan betapa kesal dirinya saat ini.

Ia sudah mati, ya, ia memang mati. Tapi entah apa yang dilakukan rubah kecil miliknya dengan sang penguasaan alam bawah-kerberos-mereka melakukan kesepakatan. Atas dirinya yang telah mati, ia tidak akan pernah melupakan ini. Sekarang ia harus hidup abadi sekali lagi tanpa Ell sang rubah yang selalu menemani langkahnya.

Selalu ada taruhan disetiap perjanjian. Kini Ia kehilangan Ell dan baik sekarang atau kedepannya ia akan sendirian. Hanya karena perbuatan Lucian yang akan memutarbalikkan waktu sekali lagi dan mengulang kembali semua ini.

Ell tahu ini akan terjadi dan memilih untuk membuatnya hidup kembali.

'lucu sekali, Ell...'

Karena dirinya adalah Elf yang tidak terikat dengan waktu, tentu ia tidak berpengaruh dengan sihir yang akan dilakukan oleh Lucian, tapi bagaimana dengan orang lain? Astaga, Sienna tidak dapat membayangkan nya lagi. Ia sudah cukup muak dengan hutan yang kacau dibawah kakinya saat ini.

"Kau egois, Lucian."

"...."

"Kau keras kepala, bahkan aku pikir kau lebih keras dari batu permata sekalipun."

"...."

"Bagaimana jika nona tahu tentang perbuatan mu ini?"

Lucian bungkam, ia memalingkan pandangannya dan menatap kewajah mati Annika yang tidak bergerak bahkan ujung jarinya sekalipun. Sienna menghela nafasnya dan menyapu darah yang ada disudut mulutnya, cukup berbahaya tapi ia dapat merasakan mana luar biasa Lucian mengalir ditubuhnya. Kekuatan pria didepannya ini Sungguh luar biasa dan apa yang akan dia lakukan justru lebih luar biasa gila.

The Vermilion Primrose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang