"dimana dia berada!"
Hutan Elfa Secioria adalah hutan sihir yang sulit diidentifikasi keberadaan nya yang bisa berpindah tempat. Masuk ke Hutan Elfa sendiri tidak semudah memasuki hutan lebat biasa, hanya elf dan Elf penjaga yang dapat memasuki nya. Namun sejak beberapa tahun terlampaui, seorang penyihir dapat membuka gerbang hutan tersebut dengan membuat perjanjian. Hutan Elfa Secioria adalah tempat tinggal Elf yang tidak berpengaruh terhadap sihir manapun termasuk sihir waktu. Itu sebabnya meski Carlos melakukan sihir pengulangan waktu, detik yang ada di hutan tersebut tetap tidak berubah sedikitpun.
Lantas bagaimana bisa Sienna mengetahui nya?
***
Tiga tahun yang lalu, setelah upacara kelulusan...
"Silahkan keluar, Lucian."
Lelaki bermata merah itu mengangguk dan keluar dari ruangannya atas perintah Evan. Menyisakan Sienna dan Duke didalam ruangannya. Evan menatap pintu tempat keluar nya Lucian dan menghela nafas.
"Aku melihatnya juga..."
"Guru melihat?"
"Yah, tidak sengaja juga. Sekilas..."
"Lantas apa yang harus kita lakukan?"
Sienna menatap Duke Vallerius didepannya menunggu jawaban dari sang guru yang telah mengangkat nya sebagai murid dari Vallerius's house dikediaman nya saat ini.
Kasus Lucian adalah yang pertama, orang dengan kapasitas mana tinggi seperti nya patut dijadikan bahan penelitian untuk para penyihir era ini. Mata merah, yang dilaporkan memiliki banyak keistimewaan juga cukup menari perhatian nya. Jika ditelaah lebih teliti, maka akan ditemukan banyak buku kuno yang menjelaskan tentang mereka. Duchess Vallerius yang dulu, adalah wanita bermata merah muda yang memiliki sebagian dari darah Crimson. Itu sebabnya Lucian menarik perhatian Duke Vallerius.
Lucian memiliki apa yang dimiliki Duke Vallerius.
Darah Crimson.
Dan Duke Vallerius adalah orang tanpa mata merah yang memiliki darahnya, dan Lucian adalah Crimson seutuhnya. Setidaknya itulah yang ia ketahui tentang sejarah keluarga gurunya saat ini.
Namun pria dalam matanya itu.
Memberikan begitu banyak pertanyaan.
"Guru. Boleh aku menanyakan sesuatu?"
Evan menoleh kearahnya dan mengangguk. "Tentu, nona Marianne."
Sienna mengeluarkan rubahnya yang merupakan hewan suci hutan Elfa Secioria. Teman sekaligus keluarganya satu-satunya nya.
"Aku pikir dia mengetahui sesuatu."
Ell, rubah oranye itu mendongak dan memperlihatkan sebuah permata kecil didadanya, sebuah cahaya menguar dari sana membentuk gambaran kuil kuno Secioria yang ada di jantung hutan Elfa Secioria.
"Ini..."
"Apa ini Jawabannya?" Duke bergumam pelan, mengelus dagunya dan berpikir sedikit.
"Bukankah kuil itu sudah hilang ribuan tahun yang lalu?"
Evan membuka mulut, Sienna menganggukkan kepalanya. "Tidak. Itu tidak hilang hanya tersembunyi. hanya ras elf murni yang dapat menemukan keberadaan nya dengan mudah." Duke menatap Sienna dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vermilion Primrose [END]
FantasyCatatan: Akan segera terbit, chap masih lengkap, belum revisi, boleh dibaca tapi jangan sampai lupa kasih vote. Keep waiting for the book, Kay?? [ Renaître Series #1 ] kesempatan kedua, aku tidak pernah memikirkan hal seperti itu. aku sudah cukup ti...