For Family

44.8K 845 61
                                    

Book favorite keduaku di book pertama. Kayaknya juga ada yang request di publish ulang disini ya?

Jika ditanya, apa yang paling penting untuk Liu di kehidupannya, ia akan mengatakan saudara kembarnya Ryu. Mereka tidak terpisahkan, bahkan saat mereka menjadi salah satu dari calon pendamping raja. Liu merasa bahwa dirinya harus melindungi Ryu yang lebih muda beberapa jam darinya saat lahir. Terutama, saat mereka tahu jika mereka dijual oleh keluarga mereka untuk menjadi pendamping raja kejam negeri mereka bernama raja Han.

Tidak ada kata pernikahan, raja hanya menjadikan para pria atau wanita yang ia inginkan sebagai seorang selir. Hingga sekarang ia tidak memiliki pendamping, ia menunggu hingga salah seorang dari mereka melahirkan bayi laki-laki. Yang tidak pernah terjadi hingga sekarang sang raja memerintah selama 10 tahun lamanya. Raja muda itu hanya memiliki anak perempuan hingga peramal istana menyuruhnya untuk mencari calon selir kembar karena ia meramalkan salah satu dari mereka akan melahirkan seorang bayi laki-laki.

Itulah sebabnya ia membeli Liu dan Ryu yang berasal dari keluarga petani tidak mampu.

Tidak butuh waktu lama sejak ia dan juga Ryu disetubuhi oleh sang raja. Mereka mengandung di saat yang hampir bersamaan. Keresahan yang terlihat di raut wajah para anggota kerajaan terlihat, meski tidak ada yang tahu kenapa.

.
.

"Ah..."

Liu tampak mengurut pinggangnya untuk kesekian kalinya. Ini sudah bulan ke sembilan usia kehamilannya, aktifitas anaknya sangat membuatnya terganggu. Ia tidak bisa tidur sejak 1 hari yang lalu karena rasa kencang dan juga mulas yang silih berganti. Ryu juga merasakan hal yang sama, mereka akan melahirkan disaat yang sama sepertinya.

"Liu, sakit..."

Liu tampak menatap Ryu yang mengerang kesakitan sejak pagi, ia mengusap punggungnya mencoba untuk mengurangi rasa sakit sambil menyembunyikan rasa sakit yang sama seperti yang dirasakan Ryu. Ryu tidak tahu jika ia juga mengalami kontraksi yang sama sejak 3 hari yang lalu.

"Sebentar oke? Aku akan memanggil tabib," Liu menarik napasnya dalam dan berdiri dari posisinya. Ia baru saja berjalan beberapa langkah saat merasakan menginjak sesuatu yang basah. Ia melihat kearah bawah, cairan bening berbau khas mengalir diantara kakinya.

"L-LIU!"

Ia menoleh, dan mendapati Ryu yang tampak mengerang, dan tampak ketubannya juga pecah dan membasahi kasurnya.

.
.

"Selir raja tidak diperbolehkan untuk melahirkan di minggu yang sama. Kepercayaan kami mengatakan jika itu akan membawa petaka untuk kerajaan."

Itu yang disembunyikan oleh mereka? Persetan dengan hal itu saat ini, perutnya sangat kencang dan mulas begitu juga dengan Ryu di pelukannya. Kepercayaan apa itu katanya? Itu tidak masuk akal. Ia akan protes, bagaimanapun adiknya kesakitan saat ini.

"L-Liu," protesnya menghilang begitu saja saat ia merasakan sesuatu yang basah mengalir diantara kaki adiknya dan mengenai kakinya.

"Ketubannya sudah pecah, biarkan ia yang mendapatkan pertolongan," meski kontraksi juga dirasakan Liu sejak pagi bahkan hingga sekarang. Ia menyembunyikan rembesan air yang sudah ada disekitar kakinya.

.
.

"NGGGH!!!"

"Ayo tuan Ryu, dorong lebih kuat," beberapa tabib istana mengurut perut Liu saat dirasa pembukaannya sudah lengkap. Saat ini pemuda itu sudah berada di salah satu kamar dimana sebuah ranjang dan tali yang terikat diatasnya tampak disiapkan untuk proses persalinannya. Ryu berdiri dengan lututnya, sambil menarik tali tersebut dan beberapa tabib yang menompangnya sambil satu mengurut perut atasnya membantu bayi untuk turun.

Birth Story of Male PregnancyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang